Juba, Sudan Selatan (ANTARA News) - Sedikitnya 23 orang telah tewas dan 52 orang lagi cedera selama kerusuhan baru suku di Kota Kecil Tonj, bagian barat Sudan Selatan, selama akhir pekan, pata pejabat pemerintah lokal pada Senin (13/8).

James Ayiik Dak, Menteri Negara Tonj Urusan Penerangan, mengatakan melalui telepon kepada Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi-- kerusuhan meletus pada Jumat (10/8) setelah empat peternak lokal dari Suku Dinka dibunuh selama serangan yang gagal terhadap hewan peliharaan.

Dak mengatakan masyarakat peternak yang terbunuh melancarkan serangan pembalasan terhadap masyarakat tetanggnya, yang mereka curigai telah melancarkans serangan yang gagal, sehingga menewaskan sejumlah orang.

Ia menyatakan ketenangan telah kembali ke wilayah tersebut, setelah pasukan militer gabungan yang terdiri atas prajurit militer dan polisi dikerahkan.

"Setelah bentrokan berakhir pada 11 Agustus, kami mengkonfirmasi sebanyak 23 orang tewas dan 52 orang lagi cedera dari kedua pihak. Tapi ketenangan telah kembali ke daerah itu dan tak ada ancaman keamanan besar," kata Dak kepada Xinhua.

Menurut data statistik dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), negara Afrika Timur tersebut adalah tempat tinggal bagi lebih dari 38 juta ternak, terutama sapi, kambing dan biri-biri.

Tapi selama beberapa dasawarsa, bentrokan yang berkaitan dengan ternak telah menjadi tantangan besar di kalangan masyarakat pencari rumput di Sudan Selatan, dan ribuan orang diperkirakan telah tewas dalam serangan terhadap peternak.

Penerjemah: Chaidar Abdullah