Palembang (ANTARA News) - Gerai penjualan kain khas daerah songket "Zainal Songket" di Palembang, menjadi destinasi wisata untuk menyambut perhelatan Asian Games 2018.

Pemilik gerai Zainal Songket, Zainal Arifin di Palembang, Selasa, mengatakan, terdapat dua hingga tiga penenun yang akan ditempatkan di gerai sehingga wisatawan mancanegara dapat melihat secara langsung cara pembuatan kain songket.

"Harapannya, mereka akan lebih menghargai kain songket sebagai kain buatan tangan, bukan mesin," kata Zainal.

Ia menjelaskan, selama ini para penenun ini membuat kain di rumahnya masing-masing. Namun khusus untuk memanfaatkan momen Asian Games, para penenun yang berjumlah sekitar 40 orang ini akan secara bergilir akan menenun di gerai Zainal Songket.

"Biar muncul kebanggaan juga di diri penenun bahwa kain buatan mereka dibeli oleh tamu-tamu dari negara luar yang khusus datang ke Palembang untuk menyaksikan Asian Games," kata dia.

Zainal Arifin telah puluhan tahun menggeluti bisnis pembuatan kain khas Palembang. Selain songket, ia juga menjual jumputan, tajung, dan blongket.

Sebagai pebisnis dan sekaligus seniman yang menggeluti bidang ini selama puluhan tahun, ia ingin memanfaatkan momen Asian Games ini untuk menduniakan songket.

Menurutnya, kain songket ini layak menembus pasar internasional karena memiliki sejumlah keungulan mulai dari kemewahan dari bahan-bahannya, teknik pembuatannya, dan cara memakainya.

Oleh karena itu, khusus di momen Asian Games ini, Zainal menyetok hingga 8.000 lembar kain dengan harga berkisar Rp250.000 hingga Rp7,5 juta per lembar.

Ribuan kain ini dibuat oleh puluhan penenun yang tersebar di Palembang dan beberapa kabupaten di Sumsel.

"Khusus untuk Asian Games, kami melakukan persiapan matang. Saya harap wisatawan, baik atlet maupun tamu negara banyak yang berkunjung ke gerai saya di Jalan Ki Gede Ing Suro," kata Zainal.

Baca juga: Dian Pelangi promosikan Songket Palembang lewat film