Wiranto Tegaskan Hanura Akan Dibubarkan, Jika Tidak Bisa Besar
13 Agustus 2007 16:54 WIB
Semarang (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (DPP Partai Hanura), Wiranto, berharap partai baru ini akan menjadi besar dan mendapat dukungan dari konstituen sebanyak-banyaknya, namun jika tidak diminati masyarakat, maka Partai Hanura akan dibubarkan.
"Kalau partai ini kecil, tidak ada artinya. Saya katakan, bubarkan saja. Tapi, kalau besar tentu ada artinya untuk pembaruan," kata mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu di sela-sela pelantikan pengurus dan peresmian Kantor Dewan Pimpinan Derah (DPD) Hanura Jawa Tengah, di Semarang, Senin.
Meskipun menginginkan Hanura menjadi partai besar, purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) berbintang empat itu belum bersedia menyebutkan target persentase perolehan suara pada Pemilu 2009.
Saat ini Hanura baru berkonsentrasi untuk konsolidasi organisasi menghadapi verifikasi partai peserta Pemilu 2009 dan sedang membentuk kepengurusan hingga tingkat kecamatan.
Menurut dia, Jateng merupakan provinsi ke-26 yang dikunjunginya dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Hanura sekaligus melantik pengurusnya. "Untuk di luar Jawa (kepengurusan) sudah sampai di tingkat kecamatan. Untuk Jawa, kabupaten dan kota cukup luas sehingga butuh waktu," katanya.
Wiranto optimistis target membentuk pengurus hingga tingkat kecamatan akan tercapai.
Ia mengingatkan, pengurus partai agar benar-benar mendekatkan diri kepada rakyat dan mendengar apa yang dinginkan rakyat.
"Kami optimistis bisa memenuhi keinginan rakyat. Kalau tidak optimistis, ya tidak usah buat partai politik. Parpol kami akan betul-betul mengusahakan memahami apa yang menjadi mimpi rakyat melalui pendekatan hati nurani rakyat," katanya.
Menyinggung keputusan Makamah Konstitusi (MK) mengenai calon perseorangan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada), Wiranto berpendapat, hal tersebut tidak akan menyurutkan partai politik yang ada.
Menurut dia, keputusan MK justru memacu partai politik untuk lebih banyak mendengarkan apa yang sebenarnya menjadi kehendak rakyat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: