1.150 pelajar dan warga napak tilas Brandan Bumi Hangus
13 Agustus 2018 10:03 WIB
Arsip Foto. Kapal tangker Pangkalan Brandan bersandar di dermaga Ujung Surabaya PT PAL komplek Armaritim Surabaya, Jawa Timur. Kapal milik Pertamina itu dinamai seperti daerah Pangkalan Brandan, tempat para pejuang para masa lalu berusaha menghalangi penjajah Belanda menguasai tambang minyak. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Langkat, Sumatera Utara (ANTARA News) - Sebanyak 1.150 pelajar dan warga Kabupaten Langkat menapak tilas Brandan Bumi Hangus (BBH), menyusuri jejak perjuangan melawan penjajah Belanda pada masa lalu guna memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Napak tilas ini menggugah semangat kaum muda untuk menjadi anak-anak bangsa yang unggul dan berprestasi di tengah persaingan zaman ini yang semakin kompetitif," kata kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Senin, saat melepas peserta dari Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, menuju kota minyak Pangkalan Brandan, guna memperingati hari bersejarah Brandan Bumi Hangus.
Ia berharap kegiatan napak tilas ini bisa menumbuhkan semangat kepahlawanan serta rasa cinta pada Tanah Air, khususnya di kalangan generasi muda.
Kegiatan napak tilas juga diharapkan bisa menumbuhkan samangat kebersamaan dan kekompakan serta rasa senasib sepenanggungan yang akan menguatkan nasionalisme dan kecintaan pada bangsa.
Bupati lalu menuturkan peristiwa Brandan Bumi Hangus pada 13 Agustus 1947. Peristiwa 71 tahun silam itu, menurut dia, menunjukkan semangat perjuangan rakyat dan pejuang Langkat untuk bersatu padu menghalangi penjajah Belanda menguasai tambang minyak milik bangsa.
Dengan cucuran keringat, air mata, dan darah; dengan mengorbankan harta dan nyawa; mereka berjuang memerangi penjajah.
"Kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Langkat harus memiliki kebanggaan atas peristiwa perjuangan para pahlawan pada waktu itu mempertahankan Ibu Pertiwi," katanya.
Musa Pasaribu selaku Ketua Pelaksana Napak Tilas mengapresiasi dukungan pemerintah daerah pada pelaksanaan kegiatan tahunan ini.
Selain menyusuri jejak para pejuang, kegiatan ini juga mencakup acara sarasehan, pawai karnaval, dan peringatan Brandan Bumi Hangus Kabupaten Langkat tahun 2018.
Baca juga: Parade Juang untuk peringati Serangan Oemoem 1 Maret
"Napak tilas ini menggugah semangat kaum muda untuk menjadi anak-anak bangsa yang unggul dan berprestasi di tengah persaingan zaman ini yang semakin kompetitif," kata kata Bupati Langkat Ngogesa Sitepu, Senin, saat melepas peserta dari Desa Sei Siur, Kecamatan Pangkalan Susu, menuju kota minyak Pangkalan Brandan, guna memperingati hari bersejarah Brandan Bumi Hangus.
Ia berharap kegiatan napak tilas ini bisa menumbuhkan semangat kepahlawanan serta rasa cinta pada Tanah Air, khususnya di kalangan generasi muda.
Kegiatan napak tilas juga diharapkan bisa menumbuhkan samangat kebersamaan dan kekompakan serta rasa senasib sepenanggungan yang akan menguatkan nasionalisme dan kecintaan pada bangsa.
Bupati lalu menuturkan peristiwa Brandan Bumi Hangus pada 13 Agustus 1947. Peristiwa 71 tahun silam itu, menurut dia, menunjukkan semangat perjuangan rakyat dan pejuang Langkat untuk bersatu padu menghalangi penjajah Belanda menguasai tambang minyak milik bangsa.
Dengan cucuran keringat, air mata, dan darah; dengan mengorbankan harta dan nyawa; mereka berjuang memerangi penjajah.
"Kita semua sebagai masyarakat Kabupaten Langkat harus memiliki kebanggaan atas peristiwa perjuangan para pahlawan pada waktu itu mempertahankan Ibu Pertiwi," katanya.
Musa Pasaribu selaku Ketua Pelaksana Napak Tilas mengapresiasi dukungan pemerintah daerah pada pelaksanaan kegiatan tahunan ini.
Selain menyusuri jejak para pejuang, kegiatan ini juga mencakup acara sarasehan, pawai karnaval, dan peringatan Brandan Bumi Hangus Kabupaten Langkat tahun 2018.
Baca juga: Parade Juang untuk peringati Serangan Oemoem 1 Maret
Pewarta: H.Imam Fauzi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: