BUMN Hadir
Peserta SMN NTT tertarik belajar jurnalistik
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Urip Sihabudin (kiri), Kepala Seksi Kesiswaan SMA Dinas Pendidikan Jateng Alal (ketiga kiri), Asdep Layanan Hukum Kementerian BUMN Rini Widyastuti (kelima kiri) dan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Edy Setijono (kedua kanan) berbincang bersama siswa dan guru peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Asal Jateng saat pelepasan ke Kalimantan Barat, di Semarang, Minggu (12/8/2018) malam. Program yang diikuti 35 siswa itu untuk pengenalan serta pembelajaran tradisi, seni, budaya dan adat istiadat daerah Kalimantan Barat yang akan dikunjungi selama 14-20 Agustus 2018. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
“Saya mau belajar membuat berita dan bagaimana kiat menyusunnya dengan cepat dan tetap menarik dibaca orang," kata Margarita Liufeto, di Tangkoko, Bitung, Minggu.
Margarita mengatakan, keinginan mempelajari jurnalistik sudah muncul sejak lama, apalagi saat ini di sekolahnya SMK Negeri II Kabupaten Soe, NTT, selalu ikut ada kegiatan ekstrakurikuler pembuatan buletin sekolah
Hal yang sama juga disampaikan oleh Putri, salah satu peserta yang tertarik bagaimana merangkai kata menjadi kalimat, dan apa saja yang harus diperhatikan dalam mencari dan menyusun suatu informasi menjadi berita yang layak dibaca khalayak.
Karel Polakitan, Pewarta LKBN Antara Biro Sulawesi Utara, menjelaskan, dalam menyusun dan membuat berita, hal utama yang harus diperhatikan adalah menempatkan semua hal penting dari sebuah informasi di teras berita.?
“Dalam menyusun dan membuat berita, aturan bakunya adalah 5W dan H harus berada di teras jika sangat terpaksa berada di alinea kedua, namun harus selesai di situ," katanya.
Menurutnya, aturan menyusun berita dengan gaya piramida terbalik itu rata-rata digunakan oleh semua media, baik cetak, elektronik maupun digital, karena informasi penting yang harus disampaikan di awal berita.
Sedangkan mengenai penarikan judul, kata Karel, yang harus dipilih dan adalah hal yang paling menarik sehingga bisa menarik mata pembaca untuk melihat dan membaca berita yang disuguhkan.
Karel pun mengingatkan, dalam menulis sebuah berita, seorang penulis harus objektif dan tidak boleh memihak, sehingga yang disuguhkan kepada pembaca mewakili semua sudut, dan memenuhi kaidah jurnalistik.
Baca juga: SMN Gorontalo dibekali pengetahuan jurnalistik-vlog
Baca juga: SMN Yogyakarta diminta eksplorasi budaya Kalteng
Baca juga: Peserta Siswa Mengenal Nusantara NTT galang dana peduli NTB
Pewarta: Joyce Hestyawatie B
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018