Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru dalam 24 jam terakhir mendeteksi penambahan 16 persen titik panas indikasi kebakaran hutan dan lahan di Riau menjadi 55 titik panas.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno pada Minggu mengatakan titik panas yang terpantau dari citra satelit yang diperbarui pukul 06.00 WIB sebagian besar ada di wilayah pesisir Riau.

"Titik panas terbanyak masih terpantau di Rokan Hilir dengan total 33 titik," katanya.

Sementara di Bengkalis ada delapan titik, Siak enam titik serta Pelalawan tiga titik. Sementara di Dumai, Rokan Hulu, Meranti dan Kuantan Singingi masing-masing ada satu titik panas.

Sebanyak 32 dari 55 titik panas yang terdeteksi di Riau dipastikan merupakan titik api, indikasi kuat kebakaran hutan dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.

Titik api terdeteksi di Rokan Hilir (19), Bengkalis (6), Siak (5) dan masing-masing satu di Pelalawan dan Kuantan Singingi.

Di wilayah Riau titik panas mulai terdeteksi Sabtu (11/8) di 46 titik dan dalam 48 jam jumlahnya sudah meningkat. Seluruh instansi yang tergabung dalam satuan tugas pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan siaga mengantisipasi kemungkinan dampaknya.

BMKG menyatakan bahwa secara keseluruhan ada 120 titik panas di Pulau Sumatera. Selain di Riau, titik panas terpantau di Sumatera Utara (15), Sumatera Barat (11), Bangka Belitung (16), Sumatera Selatan (10), Jambi (4), Bengkulu (2) dan Lampung (7).

Baca juga: BMKG deteksi 46 titik panas di Riau