400 hunian sementara untuk korban gempa
11 Agustus 2018 23:52 WIB
Seorang pengungsi korban gempa bumi mencuci pakaian mengunakan air dari parit di dekat tempat pengungsian di Desa Santong, Kayangan, Lombok Utara, NTB, Sabtu (11/8/2018). Sejumlah tempat pengungsian korban gempa bumi yang tersebar di berbagai wilayah di NTB membutuhkan perangkat sanitasi untuk mandi, cuci dan kakus. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj/18.
Lombok Utara, (ANTARA News) - Sebanyak 400 unit hunian sementara rencananya akan disiapkan untuk korban bencana gempa bumi yang ada di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Dansatgas Penanggulangan Darurat Bencana gempa Lombok Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani di Tanjung, Sabtu, mengatakan, rumah hunian sementara ini akan dibuat dengan konstruksi yang lebih layak dari kondisi tenda pengungsian.
"Rumah hunian sementara ini rencananya terbuat dari bahan kayu dan triplek," kata Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.
Untuk lokasi 400 unit rumah hunian sementara, jelasnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah menyiapkannya di lima titik.
"Karena 90 persen rumah warga sudah hancur, sehingga akan memakan waktu lama untuk tahap rekonstruksinya. Jadi menunggu itu, kita siapkan ini (rumah hunian sementara)," ucap Penjabat Danren 162/Wira Bhakti itu.
Dari hasil rapat koordinasinya dengan instansi dan lembaga pemerintahan, pembangunan 400 unit hunian sementara akan dimulai pada pekan depan.
"Untuk pengerjaannya akan dilakukan oleh personel yang berpengalaman, dalam hal ini satgas dari Yonzikon 13/KE, Yonzipur 10/ dibantu 1 SSK Yonzipur 18/YKR," ujarnya.
Saat disinggung terkait dengan kapasitas tampung dan ukurannya, Rizal mengaku belum dapat memastikan jumlah jiwa untuk satu unit rumah berbahan kayu dan triplek tersebut.
Melainkan jika kapasitas tampungnya masih kurang, persoalan baru itu akan dibahas kembali dalam pertemuan lanjutannya dengan para pemangku jabatan di lingkup pemerintah.
"Untuk pembangunan hunian berikutnya, mungkin akan menunggu petunjuk dari komando atas," ucap Rizal.*
Baca juga: DPR minta gempa Lombok jadi Bencana Nasional
Baca juga: Tinggal di atas tanah bergoyang
Baca juga: Yohana dorong pelatihan hidup mandiri korban gempa
Dansatgas Penanggulangan Darurat Bencana gempa Lombok Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani di Tanjung, Sabtu, mengatakan, rumah hunian sementara ini akan dibuat dengan konstruksi yang lebih layak dari kondisi tenda pengungsian.
"Rumah hunian sementara ini rencananya terbuat dari bahan kayu dan triplek," kata Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.
Untuk lokasi 400 unit rumah hunian sementara, jelasnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah menyiapkannya di lima titik.
"Karena 90 persen rumah warga sudah hancur, sehingga akan memakan waktu lama untuk tahap rekonstruksinya. Jadi menunggu itu, kita siapkan ini (rumah hunian sementara)," ucap Penjabat Danren 162/Wira Bhakti itu.
Dari hasil rapat koordinasinya dengan instansi dan lembaga pemerintahan, pembangunan 400 unit hunian sementara akan dimulai pada pekan depan.
"Untuk pengerjaannya akan dilakukan oleh personel yang berpengalaman, dalam hal ini satgas dari Yonzikon 13/KE, Yonzipur 10/ dibantu 1 SSK Yonzipur 18/YKR," ujarnya.
Saat disinggung terkait dengan kapasitas tampung dan ukurannya, Rizal mengaku belum dapat memastikan jumlah jiwa untuk satu unit rumah berbahan kayu dan triplek tersebut.
Melainkan jika kapasitas tampungnya masih kurang, persoalan baru itu akan dibahas kembali dalam pertemuan lanjutannya dengan para pemangku jabatan di lingkup pemerintah.
"Untuk pembangunan hunian berikutnya, mungkin akan menunggu petunjuk dari komando atas," ucap Rizal.*
Baca juga: DPR minta gempa Lombok jadi Bencana Nasional
Baca juga: Tinggal di atas tanah bergoyang
Baca juga: Yohana dorong pelatihan hidup mandiri korban gempa
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: