Ambon (ANTARA News) - Dua tim dari Badan Narkotika Nasional ditugaskan ke Ambon, ibu kota Provinsi Maluku untuk memonitor dan menyelidiki skandal penggerebekan pesta narkoba di rumah dinas Kepala BNN Provinsi Maluku pada Rabu (8/8).

"Saya tidak ada masalah dan untuk menepis semua tudingan ini, ada dua tim dari BNN Pusat dipimpin dua orang berpangkat brigjen polisi dari tim intelijen serta tim investigasi dari inspektorat turun," kata Kepala BNNP Maluku Brigjen Pol Rusno Prihardito, di Ambon, Jumat.

Kedatangan tim ke Ambon untuk memonitor, mengecek, dan mengklarifikasi sekaligus mewawancarai dan melakukan pendalaman peristiwa yang terjadi pada Rabu (8/8) kemarin di rumah dinas Kepala BNNP Maluku.

Peristiwa penggerebekan oleh tim gabungan Ditresnarkoba Polda Maluku dengan perwira BNNP ini sangat serius karena beritanya bombastis tentang adanya penggerebekan pesta narkoba di rumah dinas Kepala BNNP.

Auditor muda Irtama BNN Pusat Brigjen Pol Joko Widodo mengakui ada tiga orang yang turun dan tim ini diketuai Brigjen Pol Andi Budiarto.

"Seberapa lama tim bekerja dan berada di Kota Ambon, itu bergantung pada perkembangan pemeriksaan," ujarnya.

Analisa yuridisnya akan dilaporkan ke pimpinan BNN Pusat baru diambil keputusan.

"Kalau menurut saya perlu ada koordinasi antara pemberantasan di Ambon dengan tim dan bila terbukti akan ditindak, bahkan bisa ditembak kalau ada barang bukti sekali pun anggota tetapi yang penting terukur," katanya lagi.

Menurutnya, pimpinan BNN bahkan Presiden sudah sering menyatakan narkoba adalah musuh kita, dan semua lini masyarakat harus saling membantu memberantasnya," ujar Brigjen Pol Joko Widodo.

Terkait prosedur penjemputan di rumah dinas BNNP, dia mengaku belum bisa memberikan keterangan, namun oleh pimpinan BNN diperintahkan mencari dan akan dilihat apakah prosedurnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) atau tidak.