Sorong (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) menyebutkan perusahaan pemroses pembayaran (switching) asal Amerika Serikat, MasterCard sudah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan switching domestik untuk bergabung dalam Gerbang Permbayaran Nasional (GPN).

Melalui kerja sama dengan perusahaan domestik tersebut, MasterCard juga akan memproses pembayaran di domestik, tidak lagi mengalihkan prosesnya ke luar negeri.

"Mereka sudah konfirmasi, sudah ketemu saya. Bahkan Mastercard telah mendirikan untuk processing domestik. Dulu kan di Amerika saja, sekarang MasterCard sudah mendirikan untuk memproses itu di domestik," kata Deputi Gubernur BI Sugeng usai sosialisasi Gerakan Nasional Non-Tunai di Sorong, Papua Barat, Jumat.

Selain MasterCard, Sugeng juga menyebutkan, perusahaan switching global lainnya, PT. Visa Worldwide Indonesia sudah memulai kerja sama dengan domestik. Namun Sugeng belum menyebutkan, perihal jumlah perusahaan switching domestik yang telah dirangkul Visa, begitu juga dengan model bisnisnya.

Menurut Sugeng, BI dan prinsipal switching asing sudah berdiskusi mengenai penerapan GPN ini. Bank Sentral juga menyampaikan sistem GPN domestik masih membutuhkan kontribusi dari switching asing untuk membantu mengembangkan teknologi seperti teknologi antifraud yang belum dimiliki Indonesia secara mumpuni.

"Indonesia tidak menutup keterlibatan asing dalam mendukung GPN. Kami masih bisa membuka ruang untuk mereka terlibat dalam mendukung GPN," ujar dia.

Baca juga: BI yakini kemampuan GPN setara Visa-Mastercard


Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky Wibowo mengatakan BI terus memantau proses kerja sama MasterCard, dan Visa dengan prinsipal domestik.

"Jadi MasterCard kerja sama dengan dua dari empat perusahaan switching domestik yang ada," ujar dia.

Izin untuk kerja sama sudah diberikan otoritas. Namun skema bisnis sedang dibicarakan masing-masing perusahaan dan dijalankan secara komersil antara perusahaan.

"MasterCard dan Visa juga menyesuaikan kebutuhan bisnis. Mereka sudah kerja sama dengan prinsipal domestik. Master sudah mulai MoU NNBA dengan dua di antara empat perusahaan domestik," ujarnya.

Adapun empat prinsipal switching domestik adalah PT Artajasa Pembayaran Elektronis (ATM Bersama), Rintis Sejahtera (ATM Prima), PT Daya Network Lestari ( ATM Alto) dan PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).

Baca juga: Google gandeng Visa dan Mastercard jalankan Android Pay