Prabowo berterima kasih kepada PAN dan PKS
10 Agustus 2018 01:26 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ( kanan) memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (9/8/2018) malam. Prabowo dan Sandiaga Uno resmi maju mencalonkan diri sebagai pasangan cappers dan cawapres pada Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih kepada PAN dan PKS yang sudah "legowo" tidak mendapatkan posisi bakal calon wakil presiden, meskipun nama kader dari kedua parpol itu mendapatkan rekomendasi dari berbagai kalangan.
"Terima kasih kepada berbagai kalangan terutama ulama, GNPF Ulama dan PKS serta PAN yang `legowo` tidak menduduki jabatan apapun dalam pencalonan capres-cawapres," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam.
Dia mengatakan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljuri telah direkomendasi oleh ijtima ulama sebagai cawapres namun yang bersangkutan "legowo" (ikhlas) dan tidak memaksakan diri sehingga menyerahkan kepada orang lain.
Prabowo juga memberikan apresiasi kepada PAN yang awalnya menghendaki ketua umumnya, yaitu Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Namun akhirnya "legowo" dan bisa menerima keputusan yang diambil secara bersama-sama.
"PAN pun `legowo`, mereka memikirkan kepentingan rakyat dan umat diatas kepentingan pribadi," ujarnya.
Baca juga: Prabowo umumkan Sandiaga cawapresnya
Prabowo mengatakan proses memutuskan nama cawapres yang mendampinginya tidak mudah dan sangat melelahkan sehingga dalam prosesnya dirinya terus berunding dengan PAN, PKS dan Partai Demokrat.
Menurut dia, membangun suatu koalisi memang tidak mudah karena banyak yang harus dipertemukan sehingga pada akhirnya dibentuk koalisi secara "de facto".
"Kita sudah dari awal telah membentuk koalisi, `de facto` tidak hanya kemarin, bermula dari tanggung jawab bersama sejak kita menghadapi berbagai masalah pelik dan rawan terutama pilkada 2017 yang lalu," ujarnya.
Sebelum koalisi tiga parpol itu terjalin, dirinya pun berkomunikasi dengan Puan Maharani dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu, menurut dia, dalam rangka berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberi solusi kepada kesulitan rakyat Indonesia dan bangsa.
Baca juga: Cita-cita perjuangan PAN sama dengan PKS dan Gerindra
Baca juga: Sandiaga: Fokus wujudkan Kemandirian Bangsa
"Terima kasih kepada berbagai kalangan terutama ulama, GNPF Ulama dan PKS serta PAN yang `legowo` tidak menduduki jabatan apapun dalam pencalonan capres-cawapres," kata Prabowo dalam konferensi pers di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam.
Dia mengatakan, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljuri telah direkomendasi oleh ijtima ulama sebagai cawapres namun yang bersangkutan "legowo" (ikhlas) dan tidak memaksakan diri sehingga menyerahkan kepada orang lain.
Prabowo juga memberikan apresiasi kepada PAN yang awalnya menghendaki ketua umumnya, yaitu Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Namun akhirnya "legowo" dan bisa menerima keputusan yang diambil secara bersama-sama.
"PAN pun `legowo`, mereka memikirkan kepentingan rakyat dan umat diatas kepentingan pribadi," ujarnya.
Baca juga: Prabowo umumkan Sandiaga cawapresnya
Prabowo mengatakan proses memutuskan nama cawapres yang mendampinginya tidak mudah dan sangat melelahkan sehingga dalam prosesnya dirinya terus berunding dengan PAN, PKS dan Partai Demokrat.
Menurut dia, membangun suatu koalisi memang tidak mudah karena banyak yang harus dipertemukan sehingga pada akhirnya dibentuk koalisi secara "de facto".
"Kita sudah dari awal telah membentuk koalisi, `de facto` tidak hanya kemarin, bermula dari tanggung jawab bersama sejak kita menghadapi berbagai masalah pelik dan rawan terutama pilkada 2017 yang lalu," ujarnya.
Sebelum koalisi tiga parpol itu terjalin, dirinya pun berkomunikasi dengan Puan Maharani dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Hal itu, menurut dia, dalam rangka berusaha membangun suatu koalisi yang besar untuk memberi solusi kepada kesulitan rakyat Indonesia dan bangsa.
Baca juga: Cita-cita perjuangan PAN sama dengan PKS dan Gerindra
Baca juga: Sandiaga: Fokus wujudkan Kemandirian Bangsa
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: