Pertamina belum tentukan mitra kelola Blok Rokan
9 Agustus 2018 21:32 WIB
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar (tengah) didampingi Sekjen Kementerian ESDM Ego Syahrial (kiri) dan Kepala SKK Migas Amin Sunaryadi (kanan) memberikan keterangan pers tentang pengumuman penetapan pengelolaan blok migas Rokan di Ruang Sarula, Gedung Kementerian ESDM, pada Selasa (31/7/2018). Kementerian ESDM mengumumkan Pertamina sebagai pengelola blok migas Rokan pada 2021. (ANTARA FOTO/HO/Humas Kementerian ESDM/Yustinus Agyl Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) mengaku belum menentukan mitra untuk mengelola Blok Rokan, Riau, setelah pemerintah memutuskan memilih BUMN tersebut sebagai pengelola Blok Rokan di Riau mulai 2021.
"Belum, kan masih 2021. Ini baru juga minggu lalu (diputuskan)," kata Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar di Jakarta, Kamis.
Meski perseroan belum memutuskan mitra pengelola, Syahrial memastikan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan Chevron, operator eksisting blok migas tersebut.
Komunikasi disebutnya penting untuk memastikan volume produksi di wilayah kerja migas itu tetap terjaga.
"Yang penting bahwa komunikasi kita dengan Chevron pasti akan terus dilakukan untuk memastikan volume bisa dijaga, di-maintain produksinya supaya tetap dalam kondisi baik," tuturnya.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi Blok Rokan kini mencapai 207.000 barel per hari atau setara 26 persen produksi nasional.
Blok Rokan juga diperkirakan memiliki cadangan 26 miliar barel minyak. Selama bertahun-tahun Rokan menjadi salah satu penyumbang produksi siap jual (lifting) terbesar di Indonesia.
Selain itu Blok Rokan memiliki hampir 96 lapangan minyak di mana tiga diantaranya disebut-sebut memiliki potensi minyak besar yakni Duri, Minas, dan Bekasap.
Baca juga: Pengamat: Pertamina mampu kelola Blok Rokan
Baca juga: Pertamina: Kelola Blok Rokan bukti keuangan kami kuat
Baca juga: Ini alasan Pertamina kelola Blok Rokan
"Belum, kan masih 2021. Ini baru juga minggu lalu (diputuskan)," kata Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar di Jakarta, Kamis.
Meski perseroan belum memutuskan mitra pengelola, Syahrial memastikan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan Chevron, operator eksisting blok migas tersebut.
Komunikasi disebutnya penting untuk memastikan volume produksi di wilayah kerja migas itu tetap terjaga.
"Yang penting bahwa komunikasi kita dengan Chevron pasti akan terus dilakukan untuk memastikan volume bisa dijaga, di-maintain produksinya supaya tetap dalam kondisi baik," tuturnya.
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi Blok Rokan kini mencapai 207.000 barel per hari atau setara 26 persen produksi nasional.
Blok Rokan juga diperkirakan memiliki cadangan 26 miliar barel minyak. Selama bertahun-tahun Rokan menjadi salah satu penyumbang produksi siap jual (lifting) terbesar di Indonesia.
Selain itu Blok Rokan memiliki hampir 96 lapangan minyak di mana tiga diantaranya disebut-sebut memiliki potensi minyak besar yakni Duri, Minas, dan Bekasap.
Baca juga: Pengamat: Pertamina mampu kelola Blok Rokan
Baca juga: Pertamina: Kelola Blok Rokan bukti keuangan kami kuat
Baca juga: Ini alasan Pertamina kelola Blok Rokan
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018
Tags: