Projo patuhi instruksi Presiden tidak kerahkan massa
9 Agustus 2018 14:32 WIB
Anggota Ormas Projo Nawa Cita (Pronata) menuliskan pesan saat merayakan HUT ke-57 Presiden Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/6/2018). Dalam kesempatan tersebut mereka mendoakan Presiden Joko Widodo agar senantiasa diberikan kesehatan dan kemudahan dalam memimpin negara, (ANTARA FOTO/Maulana Surya)
Jakarta (ANTARA News) - Organ relawan Projo menyatakan akan mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo untuk tidak mengerahkan massa guna mengiringi Jokowi melakukan pendaftaran Pilpres ke KPU RI, Jumat (10/8).
"Sesuai instruksi Presiden kepada kami saat Rapat Umum Relawan Jokowi Sabtu pekan yang lalu, kami diminta untuk membuat suasana sejuk dan damai. Kami diminta untuk tidak melakukan pengerahan massa ke KPU karena itu kami akan menggelar doa bersama di Gedung Juang Menteng Jakarta Pusat, " kata Ketua Umum Projo Budi Arie dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis.
Projo juga menginstruksikan seluruh jajaran dari Sabang sampai Merauke untuk menggelar doa bersama di sekretariat masing- masing.
"Kita masih dalam suasana berduka karena bencana alam yg menimpa saudara- saudara kita di Lombok NTB," jelas Budi.
Projo juga mengimbau seluruh partai politik untuk tidak mendegradasi proses demokrasi dengan mempertontonkan praktik politik yang membuat rakyat kehilangan kepercayaan terhadap partai politik.
"Kita jaga bersama proses demokrasi ini dengan sebaik- baiknya agar demokrasi kita makin bermartabat," jelas Budi.
Projo mengharapkan seluruh pihak menahan diri karena Pileg dan Pilpres 2019 bukanlah medan peperangan melainkan kompetisi sesama anak bangsa untuk meraih dan merebut hati rakyat.
"Sesuai instruksi Presiden kepada kami saat Rapat Umum Relawan Jokowi Sabtu pekan yang lalu, kami diminta untuk membuat suasana sejuk dan damai. Kami diminta untuk tidak melakukan pengerahan massa ke KPU karena itu kami akan menggelar doa bersama di Gedung Juang Menteng Jakarta Pusat, " kata Ketua Umum Projo Budi Arie dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis.
Projo juga menginstruksikan seluruh jajaran dari Sabang sampai Merauke untuk menggelar doa bersama di sekretariat masing- masing.
"Kita masih dalam suasana berduka karena bencana alam yg menimpa saudara- saudara kita di Lombok NTB," jelas Budi.
Projo juga mengimbau seluruh partai politik untuk tidak mendegradasi proses demokrasi dengan mempertontonkan praktik politik yang membuat rakyat kehilangan kepercayaan terhadap partai politik.
"Kita jaga bersama proses demokrasi ini dengan sebaik- baiknya agar demokrasi kita makin bermartabat," jelas Budi.
Projo mengharapkan seluruh pihak menahan diri karena Pileg dan Pilpres 2019 bukanlah medan peperangan melainkan kompetisi sesama anak bangsa untuk meraih dan merebut hati rakyat.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: