Garut, Jawa Barat (ANTARA News) - Air hulu Sungai Cimanuk di Kabupaten Garut selama musim kemarau menyusut, membuat areal pertanian di sekitarnya terancam kekurangan pasokan air.
"Air sungai sudah mulai mengering, tandanya kemarau," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Dadi Djakaria di Garut, Kamis.
BPBD Garut dan Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk, ia mengatakan, akan akan mengecek langsung debit dan kualitas air Sungai Cimanuk yang melintasi kawasan Garut.
Dadi mengatakan BPBD akan mengupayakan perbaikan saluran air supaya warga bisa optimal memanfaatkan air sungai yang menyusut volumenya.
"Kita membangun saluran air di beberapa lokasi, termasuk yang rusak diperbaiki," ujarnya.
Ia menjelaskan pula bahwa setiap tahun ada beberapa daerah di Garut yang selalu kesulitan mendapat air bersih pada musim kemarau seperti Kecamatan Cibatu dan Leuwigoong serta daerah Utara Garut lainnya.
"Mau ada laporan atau enggak ada laporan dari masyarakat yang kekurangan air, kami tetap akan mendistribusikan air ke daerah yang sudah dilanda kekeringan," katanya.
Warga di beberapa daerah di Garut sudah mengeluh suli mendapat air bersih untuk memasak maupun minum. Warga memanfaatkan air Sungai Cimanuk untuk mencuci pakaian dan perabotan rumah tangga.
Baca juga: Dua hektare sawah di Kota Sukabumi kekeringan
Baca juga: Madiun siaga bencana kekeringan hingga Oktober
Air Sungai Cimanuk susut, areal pertanian terancam
9 Agustus 2018 12:39 WIB
Arsip Foto. Sungai Cimanuk saat airnya menyusut. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: