Partai Gerindra katakan Prabowo-SBY sepakat lanjutkan koalisi
9 Agustus 2018 12:23 WIB
Dokumentasi Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri), berjabat tangan dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Yudhoyono (kanan), usai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pemilu 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Pertemuan antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis, menghasilkan beberapa kesepakatan.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, satu kesepakatan itu melanjutkan koalisi di Pemilu Presiden 2019.
"Keduanya sepakat melanjutkan komunikasi ini lebih intens karena waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres semakin dekat," kata Muzani, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis.
Dia mengakui dalam pertemuan kedua pimpinan partai politik yang sama-sama masuk Akademi Militer pada 1969 itu membahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo untuk Pemilu 2019 dan segera dimatangkan.
Menurut dia, komunikasi yang intens itu akan menghasilkan satu nama dan akan diumumkan pada Kamis ini untuk dideklarasikan. "Mereka akan mengintensifkan itu dan hasil intensitas komunikasi itu nanti akan mengerucut kepada satu nama," ujarnya.
Menurut dia, dalam pertemuan itu dibicarakan semua nama-nama yang memungkinkan bisa mendampingi Prabowo, keduanya saling menerima pandangan masing-masing pihak dengan suasana persahabatan yang akrab.
Muzani mengatakan pertemuan itu digunakan Prabowo untuk membicarakan tentang kelanjutan koalisi antara Demokrat dan Gerindra dalam hal pengusungan calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya.
"Prabowo juga banyak mendiskusikan bagaimana power sharing yang akan dilakukan pada saatnya nanti ketika rakyat memberikan kepercayaan kepada beliau sebagai presiden Indonesia," katanya.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, satu kesepakatan itu melanjutkan koalisi di Pemilu Presiden 2019.
"Keduanya sepakat melanjutkan komunikasi ini lebih intens karena waktu pendaftaran pasangan capres-cawapres semakin dekat," kata Muzani, di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis.
Dia mengakui dalam pertemuan kedua pimpinan partai politik yang sama-sama masuk Akademi Militer pada 1969 itu membahas calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo untuk Pemilu 2019 dan segera dimatangkan.
Menurut dia, komunikasi yang intens itu akan menghasilkan satu nama dan akan diumumkan pada Kamis ini untuk dideklarasikan. "Mereka akan mengintensifkan itu dan hasil intensitas komunikasi itu nanti akan mengerucut kepada satu nama," ujarnya.
Menurut dia, dalam pertemuan itu dibicarakan semua nama-nama yang memungkinkan bisa mendampingi Prabowo, keduanya saling menerima pandangan masing-masing pihak dengan suasana persahabatan yang akrab.
Muzani mengatakan pertemuan itu digunakan Prabowo untuk membicarakan tentang kelanjutan koalisi antara Demokrat dan Gerindra dalam hal pengusungan calon presiden Prabowo Subianto dan wakilnya.
"Prabowo juga banyak mendiskusikan bagaimana power sharing yang akan dilakukan pada saatnya nanti ketika rakyat memberikan kepercayaan kepada beliau sebagai presiden Indonesia," katanya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: