Denpasar (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I (Persero) mengejar target penyelesaian tiga paket proyek pengembangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang direncanakan pada 31 Agustus 2018 sebelum pertemuan IMF dan Bank Dunia.

"Per minggu pertama Agustus ini, pembangunan fasilitas bandara telah melewati separuh dari keseluruhan tahapan," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi di Denpasar, Kamis.

Yanus menjelaskan untuk pembangunan Paket I yakni pengurugan lahan sisi barat dan pembangunan apron barat, realisasi pembangunannya mencapai 53,48 persen.?

Saat ini, sejumlah petugas dan alat berat dikerahkan untuk mengejar penyelesaian pematangan lahan yang dikerjakan oleh kontraktor BUMN Perseroan Terbatas (PT) Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.

Pengurugan lahan seluas enam hektare itu merupakan proyek jangka pendek untuk menambah lahan apron pesawat menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia dari sekitar 48 hektare lahan yang rencananya akan diurug untuk kepentingan jangka panjang.

Untuk konstruksi apron sebelah timur dan pemindahan pengelolaan limbah yang masuk dalam paket II, realisasi pembangunanya sudah mencapai 80,12 persen.

Proyek pengembangan tempat parkir pesawat sebelah timur bandara itu dikerjakan oleh kontraktor BUMN Nindya Karya.

Sementara itu, untuk Paket III yang meliputi pembangunan Gedung VVIP, Base Ops TNI AU, dan penggantian sarana untuk maskapai penerbangan, pengerjaannya kini mencapai 66,72 persen yang dikerjakan kontraktor Amarta Karya (Amka).

Saat pengerjaan proyek itu rampung, dijadwalkan seluruh fasilitas baru itu akan diverifikasi oleh Kementerian Perhubungan pada September 2018.

Baca juga: Bank Dunia optimistis pertemuan IMF berjalan lancar

Pihak bandara juga akan mengantisipasi jumlah pesawat kepala negara yang parkir dan memperhitungkan delegasi yang menggunakan pesawat pribadi sehingga kegiatan operasional reguler dan aspek keamanan berjalan tanpa kendala.?

Pengerjaan proyek pengembangan salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Pusat khususnya dari Panitia Nasional Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang diketuai oleh Luhut Binsar Panjaitan.

Bahkan, Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu juga beberapa kali meninjau perkembangan proyek di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk memastikan bandara itu siap melayani para delegasi pertemuan keuangan akbar tahun ini.?

Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan berlangsung 8-14 Oktober 2018 di Nusa Dua, Bali.

Ajang tersebut rencananya dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi dari 189 negara mulai dari kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, pelaku bisnis, media, akademisi dan lembaga swadaya masyarakat.

Baca juga: Presiden minta pengamanan ribuan delegasi IMF-WB terjamin