Prabowo akan temui SBY Kamis pagi
9 Agustus 2018 02:27 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) usai pertemuan tertutup di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018). Partai Demokrat resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam Pilpres 2019. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menemui Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis pagi untuk meluruskan persoalan yang mengemuka terkait koalisi.
"Kamis pagi Pak Prabowo akan ke sini," ujar Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di kediaman SBY, Kamis dini hari.
Hinca mengatakan komunikasi partainya dengan Gerindra terus berjalan. Dia meminta semua pihak menunggu keputusan kedua ketua umum.
Sebelumnya koalisi Demokrat dan Gerindra disebut-sebut mengalami perpecahan. Politikus Demokrat Andi Arief menyebut Partai Gerindra melakukan politik transaksional tanpa sepengetahuan Demokrat.
Andi Arief mengatakan bahwa apa yang dikatakannya benar. Dia juga menekankan pernyataannya itu berdasarkan data yang akurat.
"Demokrat dalam posisi diajak Jenderal Prabowo untuk koalisi. Diajak lho ya. Kami tidak tawarkan siapa-siapa jadi cawapres, walau Pak Prabowo tawarkan AHY jadi wakil. Kami pun menyarankan agar dihitung matang-matang, tapi hari ini kami dapat informasi ada politik transaksional yang berada dalam ketidaktahuan kami," tegas Andi Arief.
Andi Arief mengatakan info politik transaksional itu mengejutkan. Sebab, kata dia, Demokrat selama ini tidak pernah selingkuh dengan bertemu partai selain partai koalisi Prabowo.
"Makanya saya sebut Jenderal Kardus. Jenderal Kardus itu jenderal yang nggak mau mikir, uang segalanya," kata Andi.
Meskipun demikian, Andi mengaku menghargai niat baik Prabowo untuk datang ke kediaman SBY Kamis pagi.
Baca juga: Demokrat masih komunikasi dengan Prabowo
Baca juga: Koalisi Prabowo finalisasi calon wakil presiden
"Kamis pagi Pak Prabowo akan ke sini," ujar Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di kediaman SBY, Kamis dini hari.
Hinca mengatakan komunikasi partainya dengan Gerindra terus berjalan. Dia meminta semua pihak menunggu keputusan kedua ketua umum.
Sebelumnya koalisi Demokrat dan Gerindra disebut-sebut mengalami perpecahan. Politikus Demokrat Andi Arief menyebut Partai Gerindra melakukan politik transaksional tanpa sepengetahuan Demokrat.
Andi Arief mengatakan bahwa apa yang dikatakannya benar. Dia juga menekankan pernyataannya itu berdasarkan data yang akurat.
"Demokrat dalam posisi diajak Jenderal Prabowo untuk koalisi. Diajak lho ya. Kami tidak tawarkan siapa-siapa jadi cawapres, walau Pak Prabowo tawarkan AHY jadi wakil. Kami pun menyarankan agar dihitung matang-matang, tapi hari ini kami dapat informasi ada politik transaksional yang berada dalam ketidaktahuan kami," tegas Andi Arief.
Andi Arief mengatakan info politik transaksional itu mengejutkan. Sebab, kata dia, Demokrat selama ini tidak pernah selingkuh dengan bertemu partai selain partai koalisi Prabowo.
"Makanya saya sebut Jenderal Kardus. Jenderal Kardus itu jenderal yang nggak mau mikir, uang segalanya," kata Andi.
Meskipun demikian, Andi mengaku menghargai niat baik Prabowo untuk datang ke kediaman SBY Kamis pagi.
Baca juga: Demokrat masih komunikasi dengan Prabowo
Baca juga: Koalisi Prabowo finalisasi calon wakil presiden
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: