Jakarta (Antara) - Puluhan pedagang kaki lima (PKL) mengikuti sosialisasi Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Kantor Kelurahan Kampung Bali Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu.

Mereka adalah yang terdampak akan direlokasi, sebelum menempati kios di JPM. Sosialiasi tidak hanya diikuti PKL di Tanah Abang, tetapi juga dengan warga RW 01 sampai RW 06, agar kondisi Tanah Abang jadi semakin tertata dengan baik.

"Koordinasi terus dilakukan dengan dengan Ketua RW untuk mendata setiap PKL di Jalan Jati Baru, mereka yang sudah terdata akan di tempatkan di JPM Tanah Abang jika sudah selesai nantinya," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) DKI Jakarta, Irwandi.

Baca juga: Pemprov : JPM Tanah Abang tidak ganggu pedagang

Dia menjelaskan untuk kios JPM nanti, diutamakan penduduk DKI Jakarta. Data yang dikumpulkan pengurus RW akan didata ulang kembali oleh Kecamatan Tanah Abang dan Kelurahan Kampung Bali.

"Jadi kita semua harus proaktif, mulai dari kecamatan hingga masyarakat. Sedangkan untuk PKL yang terdampak proyek pembangunan ini akan digeser dan dipadatkan ke Zona B-D," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan menuturkan keberadaan JPM membuat kawasan Tanah Abang akan semakin tertata sehingga tidak ada lagi titik kemacetan dari PKL.

"Dengan JPM ini diharapkan mengurangi kemacetan oleh sebab itu kami hadir disini untuk bisa berinteraksi dengan bapak dan ibu sekalian," ucap Yoory.

Secara teknis, dijelaskan bahwa pengerjaan proyek pembangunan JPM Tanah Abang, di bagi empat zonasi dimulai zona A, zona B, zona C dan zona D dengan panjang 100 meter.

"Proses pengerjaannya dimulai dari zona A sekitar Pasar Blok G dengan jangka waktu pengerjaan 10 hari, nantinya PKL akan digeser ke zona berikutnya, dipadatkan," tuturnya.***4***