Pontianak, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Hujan es turun di Kota Pontianak dan sekitarnya selama sekitar tujuh menit pada Rabu mulai sekitar pukul 13.30 WIB menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika-Stasiun Klimatologi Mempawah.

"Hujan es tersebut terjadi di sekitar Gang Mekar, Kelurahan Akcaya, Kecamatan Pontianak Selatan," kata Kepala BMKG-Stasiun Klimatologi Mempawah Wandayantolis saat dihubungi, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa secara umum hujan es di Indonesia terjadi karena pembentukan awan Cumulonimbus saat kondisi atmosfer tidak stabil, di mana pengangkatan massa udara yang kuat bergerak vertikal mencapai ketinggian maksimal.

"Awan Cumulonimbus dinamakan juga awan tower karena dapat tumbuh seperti menara dari level awan rendah dan puncaknya mencapai level awan tinggi," katanya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Sutikno menyatakan menurut hasil analisis citra radar cuaca, awan kuat yang diindikasikan memicu hujan es teramati sekitar pukul 13.22 WIB di Pontianak.

"Tadi sekitar pukul 10.00 WIB terlihat tumbuh awan-awan putih berlapis-lapis, di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol dan cepat berubah warna, yang menjadi Cumulonimbus tersebut," katanya.

"Fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi, dan lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan, atau sebaliknya, serta pada saat terjadi pemanasan yang sangat kuat akibat beberapa hari tidak hujan," ia menambahkan.

Dia menjelaskan hujan lebat atau hujan es yang disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat biasanya satu hari sebelumnya diawali dengan udara malam hingga pagi yang panas dan bikin gerah.

Baca juga: Hujan deras disertai butiran es landa Medan