Retno Marsudi apresiasi dukungan negara sahabat terkait gempa Lombok
8 Agustus 2018 14:32 WIB
Refi (10 bulan) korban gempa bumi menerima bantuan pernapasan dari alat nebulizer di halaman RSUD Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). Berdasarkan data BNPB mencatat sedikitnya 98 korban meninggal dunia dan 236 korban mengalami luka-luka akibat bencana gempa bumi yang terjadi Minggu (5/8) dan kemungkinan masih akan bertambah. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengapresiasi ungkapan belasungkawa dan duka cita yang disampaikan pemimpin negara-negara sahabat atas bencana gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 5 Juli lalu.
"Saya berterima kasih kepada anggota keluarga ASEAN dan teman-teman di luar Asia Tenggara atas simpati dan belasungkawa yang disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia, terutama kepada korban dan keluarga korban gempa bumi Lombok," ujar dia, dalam Peringatan 51 Tahun ASEAN, di Jakarta, Rabu.
Sejak awal Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
Pemerintah Indonesia telah menerima ucapan simpati dan duka cita dari beberapa pemimpin negara dan organisasi internasional seperti Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, serta Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi.
Negara-negara tersebut, kata Marsudi, juga siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Indonesia untuk penanganan pascagempa.
"Kebutuhan-kebutuhan itu akan sangat tergantung pada situasi di lapangan. Karena koordinasi dengan Panglima TNI, BNPB, dan Basarnas terus kami lakukan," kata dia.
Sebelumnya dia menyatakan, seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi oleh pemerintah setempat dan beberapa pihak sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7 pada skala Richter itu.
Di sela-sela pertemuan "Bali Process Ministerial Conference" ke-7 di Bali, Selasa (7/8), Menlu Retno menjelaskan bahwa tidak ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Baca juga: Evakuasi wisatawan dari tiga Gili berjalan lancar
Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Kemarin kami sudah mengevakuasi hampir semua orang yang ada di Gili Trawangan dan Gili Air. Yang belum adalah Gili Meno, itu yang mulai hari ini kami sisir. Jadi mudah-mudahan per hari ini semua orang yang ada di pulau tersebut sudah bisa kami evakuasi," ujar dia, di ASEAN Secretariat, Jakarta.
Kemlu telah menyediakan call center bagi WNA dan WNI yang membutuhkan informasi dan pertolongan akibat musibah gempa bumi Lombok, juga beberapa help desk yang tersedia di Kota Mataram, Bandara Internasional Lombok Praya, serta Pelabuhan Lembar.
"Tiga hari lalu kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan kedutaan besar asing di Jakarta untuk menjelaskan situasi terkini di Lombok," kata dia.
Baca juga: Proses evakuasi korban gempa Lombok
"Saya berterima kasih kepada anggota keluarga ASEAN dan teman-teman di luar Asia Tenggara atas simpati dan belasungkawa yang disampaikan kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia, terutama kepada korban dan keluarga korban gempa bumi Lombok," ujar dia, dalam Peringatan 51 Tahun ASEAN, di Jakarta, Rabu.
Sejak awal Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta.
Pemerintah Indonesia telah menerima ucapan simpati dan duka cita dari beberapa pemimpin negara dan organisasi internasional seperti Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, serta Sekretaris Jenderal ASEAN, Lim Jock Hoi.
Negara-negara tersebut, kata Marsudi, juga siap memberikan bantuan yang dibutuhkan Indonesia untuk penanganan pascagempa.
"Kebutuhan-kebutuhan itu akan sangat tergantung pada situasi di lapangan. Karena koordinasi dengan Panglima TNI, BNPB, dan Basarnas terus kami lakukan," kata dia.
Sebelumnya dia menyatakan, seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi oleh pemerintah setempat dan beberapa pihak sejak terjadinya gempa bumi berkekuatan 7 pada skala Richter itu.
Di sela-sela pertemuan "Bali Process Ministerial Conference" ke-7 di Bali, Selasa (7/8), Menlu Retno menjelaskan bahwa tidak ada laporan wisatawan asing yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Baca juga: Evakuasi wisatawan dari tiga Gili berjalan lancar
Sedikitnya 700 orang wisatawan bersama warga setempat dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno menuju Pelabuhan Bangsal mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Kemarin kami sudah mengevakuasi hampir semua orang yang ada di Gili Trawangan dan Gili Air. Yang belum adalah Gili Meno, itu yang mulai hari ini kami sisir. Jadi mudah-mudahan per hari ini semua orang yang ada di pulau tersebut sudah bisa kami evakuasi," ujar dia, di ASEAN Secretariat, Jakarta.
Kemlu telah menyediakan call center bagi WNA dan WNI yang membutuhkan informasi dan pertolongan akibat musibah gempa bumi Lombok, juga beberapa help desk yang tersedia di Kota Mataram, Bandara Internasional Lombok Praya, serta Pelabuhan Lembar.
"Tiga hari lalu kami juga sudah mengadakan pertemuan dengan perwakilan kedutaan besar asing di Jakarta untuk menjelaskan situasi terkini di Lombok," kata dia.
Baca juga: Proses evakuasi korban gempa Lombok
Pewarta: Yashinta Pramudyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: