Satelit Merah Putih Telkom diluncurkan dari Florida
7 Agustus 2018 19:37 WIB
Lift-off moment Satelit Merah Putih pada Selasa, 7 Agustus 2018 pukul 01.18 dari Cape Canaveral, Air Force Station, Florida atau pukul 12.18 WIB. Satelit Merah Putih diluncurkan menggunakan kendaraan luncur Falcon 9 yang merupakan roket flight-proven milik perusahaan jasa peluncuran SpaceX. (ANTARA News/Telkom-HO)
Jakarta (ANTARA News) - Satelit Merah Putih milik PT Telkom Indonesia (Persero) berhasil diluncurkan pada Selasa dari Cape Caneveral, Florida, Amerika Serikat.
Keberhasilan peluncuran ini sekaligus menandai 42 tahun kiprah Telkom dalam bisnis dan pengoperasian satelit telekomunikasi untuk Indonesia serta bertepatan dengan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Keberadaan Satelit Merah Putih diharapkan dapat mendorong pembangunan masyarakat digital Indonesia dan memperkuat peran Telkom sebagai `enabler` dalam kemajuan ekonomi digital nasional," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga sesaat setelah Satelit Merah Putih meluncur dari SLC 40 Cape Canaveral Air Force Station, melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 active transponders, terdiri dari 24 Standard C-Band dan 12 Extended C-Band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-band yang menjangkau Asia Selatan.
Satelit ini akan menempati slot orbit 108 derajat Bujur Timur (BT) atau di atas wilayah sekitar Selat Karimata. Kehadiran Satelit Merah Putih akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih aktif beroperasi, yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S.
Satelit Merah Putih akan menambah jumlah transponder milik Telkom dari 73 menjadi 133 transponder. Hal ini akan memperkuat bisnis satelit TelkomGroup.
Satelit Merah Putih merupakan satelit telekomunikasi yang memiliki kapasitas lebih besar dan jangkauan lebih luas dibandingkan satelit milik Telkom sebelumnya. Selain itu, Satelit Merah Putih dibangun menggunakan teknologi Fiber Optic Gyro, sehingga memiliki kestabilan lebih tinggi.
Satelit Merah Putih dibangun oleh perusahaan pembuat satelit komersial dan perangkat antariksa asal Amerika, Space System Loral (SSL).
Satelit yang dibangun sejak awal 2016 ini dihantarkan menuju orbit menggunakan roket flight-proven Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan jasa peluncuran asal Amerika yang memiliki success rate peluncuran yang cukup tinggi yaitu sekitar 98 persen.
Keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transponder nasional, mengingat satelit merupakan infrastruktur komplemen yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan karakteristik topografi negara kepulauan seperti Indonesia.
Satelit Merah Putih akan berperan penting dalam menghadirkan layanan komunikasi broadband di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optik maupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Satelit Merah Putih menjangkau seluruh wilayah Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan sehingga kehadirannya diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di Indonesia dan memperkuat bisnis internasional TelkomGroup, sehingga TelkomGroup mampu menjadi perusahaan telekomunikasi digital Indonesia yang terdepan dan berdaya saing global," ungkap Alex.
Baca juga: Peluncuran Satelit Merah Putih hemat biaya hingga 28 persen
Baca juga: Menteri Bumn: Satelit Merah Putih siap diluncurkan
Keberhasilan peluncuran ini sekaligus menandai 42 tahun kiprah Telkom dalam bisnis dan pengoperasian satelit telekomunikasi untuk Indonesia serta bertepatan dengan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Keberadaan Satelit Merah Putih diharapkan dapat mendorong pembangunan masyarakat digital Indonesia dan memperkuat peran Telkom sebagai `enabler` dalam kemajuan ekonomi digital nasional," kata Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga sesaat setelah Satelit Merah Putih meluncur dari SLC 40 Cape Canaveral Air Force Station, melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa.
Satelit Merah Putih memiliki kapasitas 60 active transponders, terdiri dari 24 Standard C-Band dan 12 Extended C-Band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-band yang menjangkau Asia Selatan.
Satelit ini akan menempati slot orbit 108 derajat Bujur Timur (BT) atau di atas wilayah sekitar Selat Karimata. Kehadiran Satelit Merah Putih akan melengkapi dua satelit Telkom lainnya yang masih aktif beroperasi, yaitu Telkom 2 dan Telkom 3S.
Satelit Merah Putih akan menambah jumlah transponder milik Telkom dari 73 menjadi 133 transponder. Hal ini akan memperkuat bisnis satelit TelkomGroup.
Satelit Merah Putih merupakan satelit telekomunikasi yang memiliki kapasitas lebih besar dan jangkauan lebih luas dibandingkan satelit milik Telkom sebelumnya. Selain itu, Satelit Merah Putih dibangun menggunakan teknologi Fiber Optic Gyro, sehingga memiliki kestabilan lebih tinggi.
Satelit Merah Putih dibangun oleh perusahaan pembuat satelit komersial dan perangkat antariksa asal Amerika, Space System Loral (SSL).
Satelit yang dibangun sejak awal 2016 ini dihantarkan menuju orbit menggunakan roket flight-proven Falcon 9 milik SpaceX, perusahaan jasa peluncuran asal Amerika yang memiliki success rate peluncuran yang cukup tinggi yaitu sekitar 98 persen.
Keberhasilan peluncuran Satelit Merah Putih diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transponder nasional, mengingat satelit merupakan infrastruktur komplemen yang dibutuhkan untuk menjangkau wilayah-wilayah dengan karakteristik topografi negara kepulauan seperti Indonesia.
Satelit Merah Putih akan berperan penting dalam menghadirkan layanan komunikasi broadband di area-area yang tidak dapat dijangkau oleh teknologi fiber optik maupun sistem komunikasi lainnya, khususnya di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Satelit Merah Putih menjangkau seluruh wilayah Indonesia, negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan sehingga kehadirannya diharapkan dapat mengurangi kesenjangan digital di Indonesia dan memperkuat bisnis internasional TelkomGroup, sehingga TelkomGroup mampu menjadi perusahaan telekomunikasi digital Indonesia yang terdepan dan berdaya saing global," ungkap Alex.
Baca juga: Peluncuran Satelit Merah Putih hemat biaya hingga 28 persen
Baca juga: Menteri Bumn: Satelit Merah Putih siap diluncurkan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: