Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mencatat sekitar 60 persen pasokan listrik sudah pulih pascagempa berkekuatan tujuh skala Richter mengguncang Lombok Utara pada Minggu (5/8).

"Sekarang ini sudah normal 60 persen, tinggal 40 persen yang disebabkan jaringan distribusi terkena guncangan sehingga beberapa tiang roboh," kata Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa.

Amir memaparkan usai gempa mengguncang Lombok Utara, beban puncak konsumsi menurun hanya tinggal 25 persen karena terganggunya jaringan distribusi. Saat normal, beban konsumsi mencapai 220 Mega Watt (MW).

PLN saat ini terus berupaya memulihkan sejumlah infrastruktur yang terdampak gempa, seperti melakukan pengujian pembangkit, menormalkan kembali penghantar dan tiang listrik, serta trafo yang sempat roboh.

Menurut dia, pemulihan beban konsumsi listrik di wilayah Lombok dapat diselesaikan dalam kurun waktu seminggu.

"Dilihat dari kondisinya, yang memerlukan cukup waktu karena ada beberapa tiang yang roboh. Itu masih diselesaikan. Kami harapkan dalam seminggu bisa dinormalkan," kata Amir.

Ia menambahkan PLN terus berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti BMKG untuk mengantisipasi adanya gempa susulan serta dilaukan koordinasi dengan tim PLN di luar wilayah Lombok, seperti Bali dan Banyuwangi.

Gempa dengan kekuatan tujuh SR terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB di kedalaman 15 kilometer dengan pusat gempa di darat 18 kilometer barat laut Lombok Timur.

Baca juga: PLN siaga pascagempa di Lombok
Baca juga: PLN pulihkan gangguan listrik di Lombok