London (Antara/Xinhua-OANA) - Puluhan angsa dan soang telah mati di London akibat wabah botulisme unggas karena gelombang panas, demikian laporan pers lokal pada Senin (6/8).
Tempat Perlindungan Angsa di Shepperton merawat sebanyak 300 burung air, banyak di antaranya menderita penyakit mematikan tersebut dan sebagian besar diselamatkan dari kolam serta danau di Ibu Kota Inggris, London. Shepperton berada sekitar 25 kilometer di sebelah barat-daya London Tengah.
Udara sangat panas berarti tersedia lebih sedikit oksigen di air, sehingga menjadi lahan perkembang-biakkan yang sempurna buat racun botulinum.
Burung yang terpengaruh tak bisa menggunakan kaki mereka atau terbang, dan otot tengkuk hewan itu bisa lumpuh, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang. Mereka biasanya mati akibat kegagalan pernafasan atau mati tenggelam.
Dorothy Beeston, pendiri Tempat Perlindungan Angsa, mengatakan kepada Evening Standard, harian yang berpusat di London, "Dalam tiga atau empat pekan terakhir, kami telah menyaksikan lonjakan besar jumlah burung yang dibawa ke rumah sakit karena terserang botulisme.
"Ada puluhan telepon setiap pekan, jumlah yang mengerikan," kata Beeston. "Cuaca panas seringkali menyebabkan penyebaran wabah dan ini adalah yang paling buruk yang pernah saya saksikan dalam 39 tahun setelah kami berdiri."
Editing oleh Chaidar Abdullah (Uu.C003)
(T.C003/C/C003/C003) 07-08-2018 12:19:51
Puluhan angsa, soang mati di London di tengah gelombang panas
7 Agustus 2018 13:54 WIB
swans. (FOTO ANTARA/REUTERS/Fabian Bim)
Pewarta: Antara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2018
Tags: