Tim survei Rusia tinjau Lanud Iswahjudi
7 Agustus 2018 01:09 WIB
Perayaan HUT Ke-72 TNI Pesawat Sukhoi milik TNI mensimulasikan perang di udara saat perayaan HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten (5/10/2017). Perayaan HUT ke-72 TNI mengusung tema Bersama Rakyat TNI Kuat. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Magetan (ANTARA News) - Kepala Dinas Pengamanan dan Sandi Angkatan Udara (Kadispamsanau) Marsma TNI Andi Kustoro dan tim bersama Deputy Director of The Air Force Departement Rusia, Tsyplakov Yury berserta tim melakukan survei di Lanud Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Senin.
Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Hamdi Londong Allo menjelaskan, survei yang dilakukan oleh tim dari Rusia tersebut guna persiapan kedatangan pesawat Sukhoi SU-35 yang dibeli pemerintah RI dari Rusia.
"Survei dimaksudkan untuk menentukan lokasi dan kebutuhan yang akan dipersiapkan oleh pihak pabrikan pesawat Sukhoi SU-35 `Komsomolkom-on-Amur aircraft plant them`," ucapnya, menjelaskan.
Menurut rencana, kata Londong, survei akan berlangsung selama dua hari dan melibatkan 10 ahli dari negara Rusia.
"Selama di Lanud Iswahjudi rombongan dibawa ke Skadron Udara 14. Meliputi hanggar, `shelter`, `apron`, `aerodrome`, `ruway`, `taxyway`, `fire fighter vehicles`, GPL, simulator, Depo 60, dan objek lainnya," paparnya.
Ia menjelaskan, peninjauan dimaksudkan untuk melihat kesiapan lokasi yang akan digunakan untuk bermukimnya pesawat canggih Sukhoi SU-35.
"Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Pemerintah Indonesia yang akan memboyong 11 pesawat Sukhoi SU-35 yang akan menggantikan pesawat pendahulunya F-5 Tiger," tutur Londong.
Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi, Mayor Sus Hamdi Londong Allo menjelaskan, survei yang dilakukan oleh tim dari Rusia tersebut guna persiapan kedatangan pesawat Sukhoi SU-35 yang dibeli pemerintah RI dari Rusia.
"Survei dimaksudkan untuk menentukan lokasi dan kebutuhan yang akan dipersiapkan oleh pihak pabrikan pesawat Sukhoi SU-35 `Komsomolkom-on-Amur aircraft plant them`," ucapnya, menjelaskan.
Menurut rencana, kata Londong, survei akan berlangsung selama dua hari dan melibatkan 10 ahli dari negara Rusia.
"Selama di Lanud Iswahjudi rombongan dibawa ke Skadron Udara 14. Meliputi hanggar, `shelter`, `apron`, `aerodrome`, `ruway`, `taxyway`, `fire fighter vehicles`, GPL, simulator, Depo 60, dan objek lainnya," paparnya.
Ia menjelaskan, peninjauan dimaksudkan untuk melihat kesiapan lokasi yang akan digunakan untuk bermukimnya pesawat canggih Sukhoi SU-35.
"Peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Pemerintah Indonesia yang akan memboyong 11 pesawat Sukhoi SU-35 yang akan menggantikan pesawat pendahulunya F-5 Tiger," tutur Londong.
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: