Jakarta (ANTARA News) - Keluarga mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, dimintai keterangan terkait teror pelemparan bom molotov di kediamannya di Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta, Senin malam.

"Kejadiannya sebelum isya tadi saya koordinasi ke sini karena dapat info dan kebetulan rumah saya gak terlalu jauh walau saya di RW 05 dan ini di RW 09. Saat ini sedang diperiksa para penghuni dan polisi sedang melakukan olah TKP," kata Ketua RW 05 Irsan yang ditemui di lokasi, Senin malam.

Kapitra sendiri yang saat ini menjadi calon anggota legislatif dari PDIP, dikabarkan sedang berada di Masjid Nurul Huda saat kejadian terjadi dan mendapat kabar dari istrinya yang sedang berada di rumah saat kejadian tersebut.

Dari pantauan di lokasi, rumah bercat putih yang pagarnya sudah dipasangi garis pembatas polisi, tampak dikerubuti oleh banyak warga sekitar dan awak media yang meliput.

Dari keterangan pihak kepolisian yang diterima, serangan teror pelemparan bom molotov tersebut terjadi pada hari Senin sekitar pukul 19.10 WIB.

Bom yang berjumlah dua tersebut dibuat dari botol minuman penambah energi dan disumbat sumbu setelah diisi bensin dilemparkan sekitar empat pelaku.

Satu dari dua bom tersebut saat ditemukan pihak kepolisian Polsek Tebet dalam keadaan pecah dan satu lagi dalam keadaan utuh.

Tidak terdapat korban jiwa dan kerusakan pada properti milik mantan pengacara Imam Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab tersebut selain bahan bakar bom yang berceceran di garasi rumahnya.

Para pelaku sendiri sedang diselidiki oleh pihak kepolisian melalui rekaman CCTV yang ada di halaman rumah Kapitra Ampera.