Jakarta (ANTARA News) - Mantan pengacara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Kapitra Ampera menyebutkan pelemparan molotov yang dilakukan orang tidak dikenal di rumahnya menyebabkan satu botol "meledak" dan satu botol lainya padam sehingga tidak membakar bangunam rumah.
"Ada dua bom yang dilempar di halaman rumah saya, satu meledak, satu apinya padam," kata Kapitra saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin.
Baca juga: Rumah Kapitra dimolotov
Kapitra yang saat ini mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari PDIP menjelaskan insiden itu disaksikan istri dan pembantunya.
Baca juga: PDIP calonkan pengacara Rizieq Shihab untuk caleg dapil Sumbar
"Ada istri dan pembantu saya yang lihat. Saya waktu itu (pelemparan bom) sedang tidak di rumah," terang Kapitra.
Ia menjelaskan, bom yang meledak di halaman juga gagal membakar rumahnya. "Untung saat itu, mobil sedang ke luar, (jadi bom tidak meledak dan membakar kendaraan)," tambahnya.
Kapitra menegaskan tidak takut terhadap aksi teror pelemparan bom molotov tersebut. "Saya tidak takut, tidak gentar dan tidak akan mundur terhadap serangan apapun," jelas Kapitra.
Dalam kesempatan itu, ia menduga serangan terhadap dirinya terkait politik. Saat ini, insiden itu tengah ditangani anggota Polres Metro Jakarta Selatan.
Kapitra: satu molotov "meledak" gagal bakar rumah
6 Agustus 2018 20:43 WIB
Ketua Tim Advokasi GNPF MUI, Kapitra Ampera. (ANTARA News/Maria Rosari)
Pewarta: Taufik Ridwan dan Genta Tenri
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018
Tags: