Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 23 poin menjadi Rp14.463 dibanding sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Senin, mengatakan ekonomi nasional yang mencatatkan pertumbuhan positif menopang pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

"Data ekonomi yang positif memberikan ruang bagi rupiah terapresiasi terhadap dolar AS," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II-2018 tumbuh 5,27 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 5,01 persen.

Ia menambahkan sentimen eksternal mengenai data ekonomi Amerika Serikat yang di bawah ekspektasi turut menjadi faktor yang menekan dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah.

Ia mengemukakan total penggajian pekerja nonpertanian AS sebesar 157.000 pada Juli dan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,9 persen.

"Namun, pasar tenaga kerja AS cenderung membaik sehingga fluktuasi dolar AS relatif masih stabil, apalagi sentimen kenaikan suku bunga the Fed masih kuat," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (6/8), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.481 dibanding sebelumnya (3/8) di posisi Rp14.503 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah pagi menguat jadi Rp14.478/dolar