Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan salah satu keinginan untuk memperbaiki kualitas udara adalah kebijakan memperluas sistem ganjil genap bagi kendaraan, meskipun belum menunjukkan level konsisten yang diinginkan.

"Sekarang terus kita pantau dan memang ada perbaikan namun belum menunjukkan level konsisten yang kita inginkan, tapi bisa dipastikan udara di Jakarta layak untuk Asian Games," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin.

Kebijakan perluasan ganjil genap tersebut difokuskan, agar masyarakat bisa pindah ke transjakarta dan nanti Transjakarta akan memberikan halte mana saja yang operasional untuk memudahkan masyarakat untuk menggunakan, katanya.

Selain itu, untuk membiasakan masyarakat menggunakan sarana transportasi umum seperti light rapid transit (LRT) yang akan dioperasikan bulan ini, selanjutnya akan ada jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing (ERP)" dan mass rapid transit (MRT) adalah moda raya terpadu atau angkutan cepat terpadu.

"LRT sudah mulai operasional beberapa hari ke depan, kita sama-sama patuhi ganjil genap ini untuk Asian Games," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 77 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Lalu Lintas Dengan Sistem Ganjil - Genap Selama Penyelenggaraan Asian Games 2018 pada tanggal 31 Juli 2018.

Peraturan Gubernur tersebut ditandatangani Anies dan mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus 2018.

Pemberlakuan sistem ganjil - genap tersebut guna menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018 serta memenuhi waktu tempuh atlet dari Wisma Atlet ke venue.

Baca juga: INASGOC: DKI masih sisakan masalah polusi, kemacetan dan lingkungan

Baca juga: Perluasan ganjil-genap efektif turunkan polusi udara