Jakarta (ANTARA News) - Gempa bumi susulan masih melanda wilayah Lombok hingga Senin siang, dengan frekuensi gempa susulan bertambah 16 dari 147 pada pukul 11.00 menjadi 163 pada pukul 13.00 WIB menurut data Pusat Gempa Bumi dab Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Hingga pukul 13.00 WIB telah terjadi 163 gempa bumi, dan 13 kali gempa di antaranya dirasakan masyarakat," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Kantor BMKG, Jakarta, Senin.

BMKG terus memantau kondisi Lombok setelah gempa 7 Skala Richter menguncang wilayah itu pada Minggu malam (5/8) menyusul gempa 6,4 Skala Richter pada 29 Juli.

"Kami akan memonitor terus gempa-gempa ini dan beberapa hari ke depan bisa saja beberapa minggu terjadi gempa susulan," kata Rahmat.

"Minimal tiga hari ke depan kita berusaha untuk bisa memperkirakan berapa hari lama gempa susulan berakhir," ia menambahkan.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin jumlah korban jiwa akibat yang mengguncang wilayah Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8) tercatat 91 orang. Gempa juga menyebabkan 209 orang terluka, ribuan rumah rusak dan puluhan ribu orang mengungsi.

Baca juga:
LIPI: dua gempa Lombok berasal dari patahan yang sama
Gubernur NTB minta warga tidak panik