Jakarta, (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 132 gempa bumi susulan terjadi hingga Senin, pukul 08.00 WIB, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kata Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko, Jakarta, Senin.
Sebelumnya, gempa bumi berekuatan 5,4 SR yang berlokasi di 12 kilometer Barat Daya Lombok Utara. Gempa yang terjadi pada pukul 07.28 WIB itu tidak berpotensi tsunami.
BMKG mengimbau untuk tidak masuk ke dalam bangunan yang sudah rusak akibat gempa karena dikhawatirkan sewaktu-waktu mungkin dapat runtuh akibat gempa susulan.
Sebelumnya, sebanyak 82 orang meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 7 SR yang mengguncang NTB, pada pukul 18.46 WIB Minggu (5/8).
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Nugroho, dalam pesannya di Jakarta, Senin dini hari, pukul 02.30 WIB menyebut, selain korban yang banyak, ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah rusak.
Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman.
Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram. *
Baca juga: BNPB: Korban meninggal kebanyakan akibat tertimpa bangunan
Baca juga: Ribuan mengungsi akibat gempa Lombok
Baca juga: Korban meninggal akibat gempa jadi 82 orang
132 gempa susulan terjadi di Lombok
6 Agustus 2018 14:17 WIB
BAZNAS Tanggap Bencana menyisir kampung-kampung di Sembalun Nusa Tenggara Barat pasca gempa 7.0 skala richter (SR), Minggu (5/8) malam. (BAZNAS)
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: