Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat Muhammad Rum mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengirimkan 100 tenda ke Kabupaten Lombok Utara pada Senin.

"Sebagian pengungsi masih menggunakan terpal karena belum semua mendapatkan tenda. Hari ini akan terselesaikan semua dengan kedatangan 100 tenda dari BNPB," kata Rum saat dihubungi dari Jakarta, Senin.

Rum mengatakan, selain tenda, pengungsi juga sangat memerlukan makanan siap saji, air minum, air bersih, obat-obatan dan penanganan medis.

Kerusakan paling parah akibat gempa 7 Skala Richter di darat 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur pada Minggu (5/8) sore terdapat di Kabupaten Lombok Utara. ""Kerusakan paling parah terutama di Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan," tuturnya.

Paling sedikit 65 jiwa dari Kabupaten Lombok Timur dilaporkan meninggal dunia. Para penyintas diungsikan sementara di tenda-tenda TNI/Polri terpusat di lapangan depan Kantor Bupati Lombok Timur.

"Sedikitnya pengungsi ada 10.000 jiwa dari seluruh wilayah di Kabupaten Lombok Utara," tuturnya.

Gempa berkekuatan 7 Skala Richter terjadi pada Minggu (5/8) sore pukul 18.46 WIB di darat 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur berkedalaman 15 kilometer dengan koordinat 8,37 Lintang Selatan dan 116,48 Bujur Timur.

Baca juga: Pasukan TNI dikerahkan bantu korban gempa Lombok
Baca juga: Polri berangkatkan empat SSK bantu korban gempa Lombok
Baca juga: Kemensos kerahkan seluruh tagana bantu korban gempa

Hingga Senin pagi, sedikitnya telah terjadi sembilan gempa susulan setelah gempa tersebut. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pemutakhiran Senin pukul 3.00 WIB, korban jiwa telah mencapai 82 orang.