Tim Dompet Dhuafa evakuasi korban gempa Lombok
6 Agustus 2018 01:33 WIB
Ilustrasi - Korban gempa berada di Klinik Kimia Farma di Denpasar, Bali, Minggu (5/8/2018). Gempa berkekuatan 7 pada skala richter (SR) yang mengguncang Bali dan NTB mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan di kawasan Denpasar dan sekitarnya. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster Management Centre (DMC) Dompet Dhuafa akan melakukan penyisiran dan evakuasi kepada para korban gempa tektonik di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
"Seluruh tim DMC Dompet Dhuafa terus melakukan penyisiran dan evakuasi para korban ke Rumah Sakit Tanjung, Kabupaten Lombok Utara," kata Aktivis Kemanusiaan Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin dini hari.
Syamsul mengatakan saat ini upaya pendataan korban maupun fasilitas umum yang rusak parah akibat gempa tektonik magnitudo 7,0 Skala Ritcher sedang dilakukan.
Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, jumlah korban meninggal telah mencapai 39 orang.
Selain itu, korban luka-luka akibat bencana gempa bumi ini terlihat cukup banyak, meski belum terdapat angka resmi.
Hingga saat ini jaringan listrik masih padam dan warga belum kembali ke rumah masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Bahkan sejumlah pasien rumah sakit masih terlihat di halaman parkir," ujar Syamsul.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Ritcher terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada pukul 18.46 WIB pada Minggu Petang dan berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa tektonik tersebut berada pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8.37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur.
Gempa yang dirasakan hingga wilayah Bali ini kembali menimbulkan kepanikan, karena bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Lombok dalam sepekan terakhir.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,4 Skala Ritcher sempat melanda Lombok Timur, pada Minggu (29/7) dan ikut menyebabkan kerugian korban jiwa maupun materi.
Tim Dompet Dhuafa sudah ikut dalam penanganan gempa pekan lalu dengan membangun pos dan aksi layanan sehat, ruang ramah anak, sekolah ceria, sekolah darurat, pengadaan MCK, dapur umum maupun dapur keliling.
Baca juga: BMKG pantau 73 gempa susulan pascagempa Lombok
Baca juga: Gubernur NTB intruksikan seluruh sekolah diliburkan pascagempa
"Seluruh tim DMC Dompet Dhuafa terus melakukan penyisiran dan evakuasi para korban ke Rumah Sakit Tanjung, Kabupaten Lombok Utara," kata Aktivis Kemanusiaan Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin dini hari.
Syamsul mengatakan saat ini upaya pendataan korban maupun fasilitas umum yang rusak parah akibat gempa tektonik magnitudo 7,0 Skala Ritcher sedang dilakukan.
Berdasarkan laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, jumlah korban meninggal telah mencapai 39 orang.
Selain itu, korban luka-luka akibat bencana gempa bumi ini terlihat cukup banyak, meski belum terdapat angka resmi.
Hingga saat ini jaringan listrik masih padam dan warga belum kembali ke rumah masing-masing untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
"Bahkan sejumlah pasien rumah sakit masih terlihat di halaman parkir," ujar Syamsul.
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Ritcher terjadi di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada pukul 18.46 WIB pada Minggu Petang dan berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa tektonik tersebut berada pada kedalaman 15 kilometer dan berlokasi pada 8.37 Lintang Selatan dan 116.48 Bujur Timur.
Gempa yang dirasakan hingga wilayah Bali ini kembali menimbulkan kepanikan, karena bukan yang pertama kali terjadi di wilayah Lombok dalam sepekan terakhir.
Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,4 Skala Ritcher sempat melanda Lombok Timur, pada Minggu (29/7) dan ikut menyebabkan kerugian korban jiwa maupun materi.
Tim Dompet Dhuafa sudah ikut dalam penanganan gempa pekan lalu dengan membangun pos dan aksi layanan sehat, ruang ramah anak, sekolah ceria, sekolah darurat, pengadaan MCK, dapur umum maupun dapur keliling.
Baca juga: BMKG pantau 73 gempa susulan pascagempa Lombok
Baca juga: Gubernur NTB intruksikan seluruh sekolah diliburkan pascagempa
Pewarta: Satyagraha
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: