Asian Games 2018
Narapidana se-Indonesia pecahkan Rekor Dunia Poco-Poco
4 Agustus 2018 22:33 WIB
Arsip: Kontingen Setjen MPR foto bersama usai gladi resik di kompleks Senayan Jakarta, (3/8). Kontingen Tim setjen MPR siap mensukseskan senam Poco-poco dalam rangka menyambut Asian Games XVIII di Jakarta-Palembang. Senam Poco-poco ini rencananya dilakukan pada 5 Agustus 2018 merupakan senam massal yang akan diikuti oleh 65,000 peserta akan memecahkan rekor senam massal terbesar di dunia. foto humas mpr
Jakarta (ANTARA News) - Ratusan ribu narapidana akan menjadi bagian dalam pemecahan rekor dunia “The Largest Guinness World Record Poco-Poco Dance” pada Minggu (5/8) besok dalam menyambut perhelatan Asian Games 2018.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia dengan memanfaatkan media "teleconference".
“Keikutsertaan Pemasyarakatan kali ini tidak hanya sebagai bagian dari pemecahan rekor dunia 'The Largest Guinness World Records Poco-Poco Dance', tetapi kita juga membuat sejarah baru untuk memecahkan rekor MURI sebagai peserta senam poco-poco Narapidana terbanyak," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami dalam siaran persnya, Sabtu.
Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Jakarta (Lapas Narkotika Cipinang) yang menjadi pusat penyelenggaraan pemecahan rekor senam poco-poco mengerahkan sebanyak 1000 narapidana.
Sebelumnya, seluruh peserta dari UPT Pemasyarakatan telah melaksanakan gladi bersih secara serentak pada hari Sabtu (4/8).
“Senam poco-poco ini juga menjadi bagian dari pembinaan kepribadian bagi narapidana di bidang kesehatan jasmani. Selain mempersiapkan dari sisi kemandirian, narapidana juga harus sehat secara mental dan jasmani sehingga mengurangi peluang mereka untuk mengulangi perbuatannya,” ujar Utami.
Selain itu, Utami juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga menjadi salah satu cara melestarikan budaya bangsa dan mengangkat martabat bangsa di mata Dunia.
Acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat.
“Acara ini dapat menjadi sarana perekat dan pemersatu bangsa serta mampu menanamkan nilai nasionalisme bagi seluruh narapidana sehingga rasa cinta tanah air mereka akan semakin tinggi,” ungkap Utami.
Sebelumnya, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan telah melaksanakan persiapan dan latihan selama beberapa minggu.
Pematangan gerakan senam poco-poco terus dilakukan untuk menjaga kekompakan seluruh peserta.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Unit Pelaksana Teknik (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia dengan memanfaatkan media "teleconference".
“Keikutsertaan Pemasyarakatan kali ini tidak hanya sebagai bagian dari pemecahan rekor dunia 'The Largest Guinness World Records Poco-Poco Dance', tetapi kita juga membuat sejarah baru untuk memecahkan rekor MURI sebagai peserta senam poco-poco Narapidana terbanyak," kata Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami dalam siaran persnya, Sabtu.
Lapas Khusus Narkotika Kelas IIA Jakarta (Lapas Narkotika Cipinang) yang menjadi pusat penyelenggaraan pemecahan rekor senam poco-poco mengerahkan sebanyak 1000 narapidana.
Sebelumnya, seluruh peserta dari UPT Pemasyarakatan telah melaksanakan gladi bersih secara serentak pada hari Sabtu (4/8).
“Senam poco-poco ini juga menjadi bagian dari pembinaan kepribadian bagi narapidana di bidang kesehatan jasmani. Selain mempersiapkan dari sisi kemandirian, narapidana juga harus sehat secara mental dan jasmani sehingga mengurangi peluang mereka untuk mengulangi perbuatannya,” ujar Utami.
Selain itu, Utami juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga menjadi salah satu cara melestarikan budaya bangsa dan mengangkat martabat bangsa di mata Dunia.
Acara yang diprakarsai oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat.
“Acara ini dapat menjadi sarana perekat dan pemersatu bangsa serta mampu menanamkan nilai nasionalisme bagi seluruh narapidana sehingga rasa cinta tanah air mereka akan semakin tinggi,” ungkap Utami.
Sebelumnya, seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan telah melaksanakan persiapan dan latihan selama beberapa minggu.
Pematangan gerakan senam poco-poco terus dilakukan untuk menjaga kekompakan seluruh peserta.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: