Wapres ingatkan masjid bukan untuk kampanye politik
4 Agustus 2018 19:03 WIB
Arsip Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla menyampaikan materi dalam Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendikiawan dengan tema Keagamaan, Keumatan, dan Kebangsaan di Masjid Al-Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2014). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengingatkan para Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) provinsi Jambi bahwa masjid tidak boleh digunakan untuk mengkampanyekan seseorang melawan orang lain dan memaki-maki lawan politik.
"Yang tidak boleh ialah memakai masjid untuk mengakampanyekan seseorang melawan orang lain. Masjid jangan dipakai memaki-maki lawan politik ataupun bagaimana kita mengajurkan sesuatu yang bertentangan dari jamaah," kata Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia saat memberikan pengarahan pengurus DMI Jambi di Masjid Al-falah, Sabtu.
Masjid tidak boleh digunakan untuk mengkampanyekan seseorang melawan orang lain karena masjid didirikan dan dimakmurkan oleh banyak orang. Untuk itu di dalam masjid tidak boleh berpihak, sehingga semua jamaah dapat terayomi.
"Di luar masjid silahkan," katanya.
Menurut Wapres, masjid tidak tabu untuk digunakan menyampaikan pesan politik namun yang tidak mengundang pro kontra, misalnya mengajak jamaah untuk mengikuti pemilu, mengajak jamaah untuk jujur maupun memberikan sumbang saran kepada pemerintah.
Wapres dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan agar peran dan fungsi masjid ditingkatkan. Tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, namun juga sebagai tempat untuk memberdayakan umat.
Umat tidak hanya memakmurkan namun juga dimakmurkan oleh masjid. Hal ini dapat diraih bila masjid memiliki program-program yang jelas untuk kemajuan umat.
Sementara itu, pengarahan di Masjid Al-Falah, Jambi, menjadi agenda terakhir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan kerja sehari ke Makassar dan Jambi.
Wakil Presiden usai memberikan pengarahan langsung menuju Bandara Sultan Taha di Jambi untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.
"Yang tidak boleh ialah memakai masjid untuk mengakampanyekan seseorang melawan orang lain. Masjid jangan dipakai memaki-maki lawan politik ataupun bagaimana kita mengajurkan sesuatu yang bertentangan dari jamaah," kata Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia saat memberikan pengarahan pengurus DMI Jambi di Masjid Al-falah, Sabtu.
Masjid tidak boleh digunakan untuk mengkampanyekan seseorang melawan orang lain karena masjid didirikan dan dimakmurkan oleh banyak orang. Untuk itu di dalam masjid tidak boleh berpihak, sehingga semua jamaah dapat terayomi.
"Di luar masjid silahkan," katanya.
Menurut Wapres, masjid tidak tabu untuk digunakan menyampaikan pesan politik namun yang tidak mengundang pro kontra, misalnya mengajak jamaah untuk mengikuti pemilu, mengajak jamaah untuk jujur maupun memberikan sumbang saran kepada pemerintah.
Wapres dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan agar peran dan fungsi masjid ditingkatkan. Tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, namun juga sebagai tempat untuk memberdayakan umat.
Umat tidak hanya memakmurkan namun juga dimakmurkan oleh masjid. Hal ini dapat diraih bila masjid memiliki program-program yang jelas untuk kemajuan umat.
Sementara itu, pengarahan di Masjid Al-Falah, Jambi, menjadi agenda terakhir Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kunjungan kerja sehari ke Makassar dan Jambi.
Wakil Presiden usai memberikan pengarahan langsung menuju Bandara Sultan Taha di Jambi untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta.
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: