Bandung ingin bangun satu bank sampah di setiap RW
4 Agustus 2018 15:59 WIB
Warga yang tergabung dalam komunitas Hijau Lestari menimbang sampah plastik di satu bank sampah di Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/1/2018). Bank sampah di wilayah Kelurahan Sekeloa tersebut memanfaatkan sampah menjadi barang bernilai jual dan merangkul warga untuk sadar lingkungan dengan ikut serta menjadi nasabahnya. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung ingin membangun satu bank sampah di setiap lingkungan Rukun Warga (RW) dalam upaya mengendalikan pencemaran di Daerah Aliran Sungai Citarum.
"Target kita membangun bank sampah di setiap RW," kata Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Bandung, Sabtu.
"Karena melalui bank sampah bisa mereduksi sekitar 30 persen sampah. Melalui bank sampah, sampah bisa memiliki nilai ekonomis," kata Oded tentang program bank sampah yang sudah berjalan lima tahun.
Ia menjelaskan bahwa Kota Bandung memiliki 1.585 RW dan sekitar 200 di antaranya sudah punya bank sampah.
Pemerintah Kota Bandung juga menyepakati perjanjian kerja sama mengenai pengelolaan sampah terpadu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam upaya mengendalikan pencemaran di Sungai Citarum.
Di samping itu, Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan "Gerakan Bandung Bersih" yang dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Mudah-mudahan ini bisa segera dilaksanakan," kata dia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan selain dengan Pemerintah Kota Bandung, kementerian bekerja sama dengan pemerintah Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, dan Kota Bekasi untuk menerapkan program pengelolaan sampah terpadu.
Program yang akan dijalankan bertahap itu mencakup penyediaan fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU), Bank Sampah Induk (BSI), Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Tempat Sampah Terpilah, dan Motor Sampah, serta kegiatan edukasi dan sosialisasi.
"Untuk mendukung program Citarum Bersih ini, KLHK melalui Dirjen PSLB3 membuat program pengelolaan sampah terpadu melalui pembangunan sarana pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta edukasi," kata dia.
Baca juga: Warga Bandung bisa bayar listrik pakai sampah
"Target kita membangun bank sampah di setiap RW," kata Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial di Bandung, Sabtu.
"Karena melalui bank sampah bisa mereduksi sekitar 30 persen sampah. Melalui bank sampah, sampah bisa memiliki nilai ekonomis," kata Oded tentang program bank sampah yang sudah berjalan lima tahun.
Ia menjelaskan bahwa Kota Bandung memiliki 1.585 RW dan sekitar 200 di antaranya sudah punya bank sampah.
Pemerintah Kota Bandung juga menyepakati perjanjian kerja sama mengenai pengelolaan sampah terpadu dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam upaya mengendalikan pencemaran di Sungai Citarum.
Di samping itu, Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan "Gerakan Bandung Bersih" yang dimaksudkan untuk mengurangi volume sampah yang dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
"Mudah-mudahan ini bisa segera dilaksanakan," kata dia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan selain dengan Pemerintah Kota Bandung, kementerian bekerja sama dengan pemerintah Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, dan Kota Bekasi untuk menerapkan program pengelolaan sampah terpadu.
Program yang akan dijalankan bertahap itu mencakup penyediaan fasilitas Pusat Daur Ulang (PDU), Bank Sampah Induk (BSI), Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Tempat Sampah Terpilah, dan Motor Sampah, serta kegiatan edukasi dan sosialisasi.
"Untuk mendukung program Citarum Bersih ini, KLHK melalui Dirjen PSLB3 membuat program pengelolaan sampah terpadu melalui pembangunan sarana pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta edukasi," kata dia.
Baca juga: Warga Bandung bisa bayar listrik pakai sampah
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: