Badung siapkan lahan pertanian jadi destinasi pariwisata
4 Agustus 2018 09:48 WIB
Wisatawan menyaksikan pentas tari Kecak di Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Badung, Bali, Rabu (1/8/2018). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Badung, Bali (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, akan menyinergikan pengembangan potensi sektor pertanian dan pariwisata di wilayahnya dengan menyiapkan lahan pertanian sebagai tujuan wisata.
"Kami akan wujudkan pertanian kontemporer, dengan menyiapkan lahan pertanian secara khusus, sehingga bisa menjadi destinasi pariwisata," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Bali, Sabtu.
Bupati menjelaskan, pihaknya telah memiliki konsep menjadikan wilayah Badung Utara sebagai kawasan pengembangan sektor pertanian yang bersinergi dengan sektor pariwisata.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Badung akan bekerja sama dengan masyarakat petani setempat dengan lahan mencapai 500 hektare, sehingga petani menjadi komisaris.
"Nantinya kebutuhan hotel di Badung Selatan dapat disiapkan petani Badung Utara," katanya.
Ia mengemukakan, sinergi pertanian dan pariwisata dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pengembangan one village one product (OVOP), pembangunan kereta gantung serta membajak sawah dengan pola tradisional sehingga dapat menjadi atraksi wisata.
"Kami akan wujudkan pertanian kontemporer, dengan menyiapkan lahan pertanian secara khusus, sehingga bisa menjadi destinasi pariwisata," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Mangupura, Bali, Sabtu.
Bupati menjelaskan, pihaknya telah memiliki konsep menjadikan wilayah Badung Utara sebagai kawasan pengembangan sektor pertanian yang bersinergi dengan sektor pariwisata.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkab Badung akan bekerja sama dengan masyarakat petani setempat dengan lahan mencapai 500 hektare, sehingga petani menjadi komisaris.
"Nantinya kebutuhan hotel di Badung Selatan dapat disiapkan petani Badung Utara," katanya.
Ia mengemukakan, sinergi pertanian dan pariwisata dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti pengembangan one village one product (OVOP), pembangunan kereta gantung serta membajak sawah dengan pola tradisional sehingga dapat menjadi atraksi wisata.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018
Tags: