Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik moderat pada akhir perdagangan pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS turun setelah data pekerjaan lebih lemah dari perkiraan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, naik 3,10 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.223,20 dolar AS per ounce, seperti dikutip dari Xinhua.
Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (3/8) bahwa total penggajian (payroll) pekerja nonpertanian naik sebesar 157.000 pada Juli, dan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 3,9 persen.
Laporan itu menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan lebih sedikit lapangan pekerjaan pada Juli dari apa yang diharapkan para ekonom, sekitar 190.000 pekerjaan baru.
Data pekerjaan mengirim indeks dolar AS, pengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang asing utama lainnya, turun 0,12 persen menjadi 94,875 pada pukul 16.36 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS mundur maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Namun demikian, emas berjangka mengalami kerugian mingguan keempat berturut-turut.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 7,7 sen AS atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada 15,462 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 8,70 dolar AS atau 1,05 persen, menjadi menetap di 836,90 dolar AS per ounce.
Baca juga: Emas jatuh ke terendah satu tahun tertekan penguatan dolar AS
Harga emas naik ditopang pelemahan dolar AS
4 Agustus 2018 06:21 WIB
Ilustrasi - Harga jual emas. (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: