Jakarta (ANTARA News) - Konsep circular economy di sektor industri akan meminimalisir sisa produksi pada setiap proses, demikian disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara.
"Dan juga sering produk akhir yg telah habis masa pakai sejauh mungkin dilakukan proses daur ulang sehingga dapat menciptakan peluang ekonomj baru," ujar Antara kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat.
Berbeda dengan linear economy yang menganut prinsip take-make-dispose, prinsip utama dalam konsep circular economy adalah Rethink, Reduce, Reuse, Recycle, dan Recovery/Repair, yang lebih dikenal dengan istilah 5R.
“Prinsip 5R dapat dilakukan melalui pengurangan pemakaian material mentah dari alam (reduce) melalui optimasi penggunaan material yang dapat digunakan kembali (reuse),” jelas Antara.
Selanjutnya, penggunaan material hasil dari proses daur ulang (recycle) maupun dari proses perolehan kembali (recovery) atau dengan melakukan perbaikan (repair).
Dengan demikian, material mentah dapat digunakan berkali-kali dalam berbagai daur hidup produk. Sehingga ekstraksi material mentah dari alam jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan linear economy.
“Selain itu, timbulan limbah akibat proses pembuangan dapat dikurangi melalui upaya reuse, recycle dan recovery limbah yang masih memiliki value atau nilai,” katanya.
'Circular Economy' minimalisir sisa produksi industri
3 Agustus 2018 17:47 WIB
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian, Ngakan Timur Antara. (Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: