Kebakaran lahan TNK belum ganggu habitat Komodo
3 Agustus 2018 10:10 WIB
Ilustrasi - Beberapa ekor Komodo (Varanus komodoensis) berada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (28/10/2016). (ANTARA/Reno Esnir)
Kupang, (ANTARA News) - Otoritas Balai Taman Nasional Komodo (TNK) menyatakan kebakaran di kawasan wisata TNK belum mengganggu habitat hidup "The Komodo Dragon" (varanus komodoensis).
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, mengatakan kebakaran tersebut terjadi di lahan hutan di Gililawa Darat yang merupakan kawasan TNK Kabupaten Manggarai Barat.
"Kebakaran lahan seluas 10 Hektare itu tidak menggangu habitat hidup dari Komodo, karena memangnya berada di Gililawa yang merupakan kawasan wisata," katanya.
Namun, kebakaran lahan di kawasan wisata tersebut sangat mengganggu wisatawan yang sering berkunjung ke kawasan itu.
Apalagi kawasan Gililawa terkenal dengan kawasan wisata Savananya, serta kawasan wisata lautnya yang sangat indah serta menjadi spot untuk menikmati sunset dan sunrise.
Ia mengatakan penyebab dari kebakaran kawasan Hutan Gililawa itu, diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pengunjung yang berwisata di daerah itu.
kawasan itu adalah spot treking dan untuk foto-foto. Sehingga dipastikan dalam tahun ini sampai musim penghujan tahun depan keindahan di kawasan itu tidak dapat dinikmati oleh pengunjung.
"Diduga kebakaran kawasan TNK itu karena putung rokok yang dibuang secara tidak sengaja oleh pengunjung yang tak bertanggung jawab," ujarnya.
Dia mengimbau agar pengunjung tidak lagi sembarangan membuang puting rokok sembarangan di kawasan savana di kawasan wisata TNK lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebakaran.
Baca juga: Warganet kecam kebakaran di Gili Lawa
Baca juga: Peserta Sail Indonesia kagumi keindahan alam NTT
Baca juga: ASITA: Publikasi pertemuan IMF-WB di tempat wisata masih minim
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan, ketika dihubungi dari Kupang, Jumat, mengatakan kebakaran tersebut terjadi di lahan hutan di Gililawa Darat yang merupakan kawasan TNK Kabupaten Manggarai Barat.
"Kebakaran lahan seluas 10 Hektare itu tidak menggangu habitat hidup dari Komodo, karena memangnya berada di Gililawa yang merupakan kawasan wisata," katanya.
Namun, kebakaran lahan di kawasan wisata tersebut sangat mengganggu wisatawan yang sering berkunjung ke kawasan itu.
Apalagi kawasan Gililawa terkenal dengan kawasan wisata Savananya, serta kawasan wisata lautnya yang sangat indah serta menjadi spot untuk menikmati sunset dan sunrise.
Ia mengatakan penyebab dari kebakaran kawasan Hutan Gililawa itu, diduga akibat puntung rokok yang dibuang oleh pengunjung yang berwisata di daerah itu.
kawasan itu adalah spot treking dan untuk foto-foto. Sehingga dipastikan dalam tahun ini sampai musim penghujan tahun depan keindahan di kawasan itu tidak dapat dinikmati oleh pengunjung.
"Diduga kebakaran kawasan TNK itu karena putung rokok yang dibuang secara tidak sengaja oleh pengunjung yang tak bertanggung jawab," ujarnya.
Dia mengimbau agar pengunjung tidak lagi sembarangan membuang puting rokok sembarangan di kawasan savana di kawasan wisata TNK lainnya, sehingga tidak menimbulkan kebakaran.
Baca juga: Warganet kecam kebakaran di Gili Lawa
Baca juga: Peserta Sail Indonesia kagumi keindahan alam NTT
Baca juga: ASITA: Publikasi pertemuan IMF-WB di tempat wisata masih minim
Pewarta: Kornelis Aloysius Ileama Kaha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: