Warga Sembalun keluar rumah saat gempa
3 Agustus 2018 03:00 WIB
Sejumlah anggota kepolisian mengevakuasi barang-barang berharga milik warga terdampak gempa bumi yang masih bisa diselamatkan di Desa Sajang, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (1/8/2018). (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Sembalun, NTB (ANTARA News) - Warga Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Jumat dinihari, berhamburan keluar rumah ketika merasakan getaran gempa bumi yang terjadi pada pukul 03.09 Wita.
"Saya kaget dan langsung keluar, getarannya lumayan terasa," kata Inaq Isah, warga Sembalun Lawang di Kabupaten Lombok Timur, sembari menenangkan anak cucunya yang masih berusia belasan tahun, pada Jumat dinihari.
Baca juga: Kerugian akibat gempa Lombok Rp342,29 miliar
Hingga beberapa menit kemudian, wartawan Antara yang juga sedang berada di lokasi masih merasakan getaran gempa bumi. Namun getaran yang terasa, tidak sebesar yang terjadi pukul 03.09 Wita.
Bahkan sebelumnya, Kamis (2/8) pukul 23.49 Wita dan kembali dilanjutkan pada Jumat dinihari sekitar pukul ?00.17 Wita, juga dirasakan getaran gempa bumi.
Namun getaran gempa bumi yang terjadi kembali pada pukul 03.09 Wita, cukup menyadarkan warga hingga mengakibatkan mereka berhamburan keluar rumah.
Mungkin karena trauma dengan gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (29/7) pagi, membuat warga masih bertahan di luar rumahnya meskipun hawa dingin malam begitu terasa.
Hingga berita ini ditayangkan, BMKG melalui situs resminya bmkg.go.id belum juga mengeluarkan secara resmi kekuatan dan jenia gempa buki yang dirasakan pada Jumat dinihari, pukul 03.09 Wita.
Baca juga: MDMC bantu pengungsi gempa terkena gigitan ular
"Saya kaget dan langsung keluar, getarannya lumayan terasa," kata Inaq Isah, warga Sembalun Lawang di Kabupaten Lombok Timur, sembari menenangkan anak cucunya yang masih berusia belasan tahun, pada Jumat dinihari.
Baca juga: Kerugian akibat gempa Lombok Rp342,29 miliar
Hingga beberapa menit kemudian, wartawan Antara yang juga sedang berada di lokasi masih merasakan getaran gempa bumi. Namun getaran yang terasa, tidak sebesar yang terjadi pukul 03.09 Wita.
Bahkan sebelumnya, Kamis (2/8) pukul 23.49 Wita dan kembali dilanjutkan pada Jumat dinihari sekitar pukul ?00.17 Wita, juga dirasakan getaran gempa bumi.
Namun getaran gempa bumi yang terjadi kembali pada pukul 03.09 Wita, cukup menyadarkan warga hingga mengakibatkan mereka berhamburan keluar rumah.
Mungkin karena trauma dengan gempa bumi berkekuatan 6,4 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (29/7) pagi, membuat warga masih bertahan di luar rumahnya meskipun hawa dingin malam begitu terasa.
Hingga berita ini ditayangkan, BMKG melalui situs resminya bmkg.go.id belum juga mengeluarkan secara resmi kekuatan dan jenia gempa buki yang dirasakan pada Jumat dinihari, pukul 03.09 Wita.
Baca juga: MDMC bantu pengungsi gempa terkena gigitan ular
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018
Tags: