Misi Global Malaysia tiba di Lombok
2 Agustus 2018 11:43 WIB
Sejumlah anggota kepolisian mengevakuasi barang-barang berharga milik warga terdampak gempa bumi yang masih bisa diselamatkan di Desa Sajang, Sembalun, Lombok Timur, NTB, Rabu (1/8/2018). (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Sebanyak dua orang dari tim Global Peace Mission (GPM) Malaysia telah tiba di lokasi bencana Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Kami tiba jam 20.00 pada 31 Juli 2018 dan disambut oleh rekan kerja sama di lapangan dari Forum Wira Baru dan Santiri Foundation," ujar Ketua Misi Tinjauan Peduli Gempa Lombok, Syahrir Azfar Bin Saleh dalam siaran pers di Kuala Lumpur, Kamis.
GPM berkesempatan bertemu dengan Bupati Kabupaten Lombok Utara, Dr Najmul Akhyar untuk menginformasikan keberadaan GPM dan penyerahan bantuan kepada korban.
Bupati menyampaikan rasa penghargaan kepada GPM dan Malaysia atas penyaluran bantuan tersebut.
Bupati juga menginformasikan proses pemulihan pascagempa juga akan mengambil waktu panjang karena banyak rumah yang hancur dan mereka tidur di luar rumah dengan kemah seadanya.
Baca juga: Korban tewas gempa Lombok asal Malaysia relawan MBM
Baca juga: Malaysia Bantu Korban Gempa 1 Juta Dolar AS
GPM kemudiannya dibawa ke Posko Siaga Bencana di Daerah Sesait Kecamatan Kayangan di bagian Lombok Utara dan akan beroperasi di tempat tersebut.
"Pada Rabu 1 Agustus 2018 kami menyampaikan bantuan makanan siap saji, susu bayi, pembalut dan juga keperluan kebersihan anak-anak," ujarnya.
GPM telah diberikan ruang mewakili satu-satunya NGO atau LSM Malaysia yang berada di daerah gempa tersebut.
"Lombok Utara dalam keadaan darurat hingga 5 Agustus 2018," lanjutnya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah meninjau Kecamatan Bayan yang merupakan kawasan yang terdampak gempa yang berpusat di Sembelia, Lombok Timur tersebut.
"Hasil peninjauan mendapati hampir 220 buah rumah rusak, sebagian runtuh dan sebagia lagi retak parah dan tidak lagi aman untuk ditempat," katanya.
Sebanyak hampir 1.000 rumah lainnya mengalami rusak ringan.
"Kami telah menghubungi Majelis Belia Malaysia (MBM) yang menawarkan untuk mengantar tim medis dan sukarelawan khusus untuk menangani keperluan yang diperlukan," terangnya.
Dia mengemukakan tim akan berada di Lombok Utara hingga hari Minggu ini untuk meneruskan peninjauan dan melaporkan keperluan segera dari waktu ke waktu.
"Kami tiba jam 20.00 pada 31 Juli 2018 dan disambut oleh rekan kerja sama di lapangan dari Forum Wira Baru dan Santiri Foundation," ujar Ketua Misi Tinjauan Peduli Gempa Lombok, Syahrir Azfar Bin Saleh dalam siaran pers di Kuala Lumpur, Kamis.
GPM berkesempatan bertemu dengan Bupati Kabupaten Lombok Utara, Dr Najmul Akhyar untuk menginformasikan keberadaan GPM dan penyerahan bantuan kepada korban.
Bupati menyampaikan rasa penghargaan kepada GPM dan Malaysia atas penyaluran bantuan tersebut.
Bupati juga menginformasikan proses pemulihan pascagempa juga akan mengambil waktu panjang karena banyak rumah yang hancur dan mereka tidur di luar rumah dengan kemah seadanya.
Baca juga: Korban tewas gempa Lombok asal Malaysia relawan MBM
Baca juga: Malaysia Bantu Korban Gempa 1 Juta Dolar AS
GPM kemudiannya dibawa ke Posko Siaga Bencana di Daerah Sesait Kecamatan Kayangan di bagian Lombok Utara dan akan beroperasi di tempat tersebut.
"Pada Rabu 1 Agustus 2018 kami menyampaikan bantuan makanan siap saji, susu bayi, pembalut dan juga keperluan kebersihan anak-anak," ujarnya.
GPM telah diberikan ruang mewakili satu-satunya NGO atau LSM Malaysia yang berada di daerah gempa tersebut.
"Lombok Utara dalam keadaan darurat hingga 5 Agustus 2018," lanjutnya.
Dia mengatakan pihaknya juga telah meninjau Kecamatan Bayan yang merupakan kawasan yang terdampak gempa yang berpusat di Sembelia, Lombok Timur tersebut.
"Hasil peninjauan mendapati hampir 220 buah rumah rusak, sebagian runtuh dan sebagia lagi retak parah dan tidak lagi aman untuk ditempat," katanya.
Sebanyak hampir 1.000 rumah lainnya mengalami rusak ringan.
"Kami telah menghubungi Majelis Belia Malaysia (MBM) yang menawarkan untuk mengantar tim medis dan sukarelawan khusus untuk menangani keperluan yang diperlukan," terangnya.
Dia mengemukakan tim akan berada di Lombok Utara hingga hari Minggu ini untuk meneruskan peninjauan dan melaporkan keperluan segera dari waktu ke waktu.
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: