Basarnas akan beli kapal laut dan 2 helikopter
1 Agustus 2018 22:10 WIB
Hari kedua National SAR Challenge yang digelar Basarnas, di kawasan Garuda Wisnu Kencana, Bali, Rabu (2/8/2017).melombakan kategori Collapsed Structure Search and Rescue dan Vehicle Accident Rescue untuk menguji kemampuan tim SAR dalam mengevakuasi korban gempa dan kecelakaan lalu lintas. (ANTARA/Fikri Yusuf)
Mataram (ANTARA News) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) akan membeli satu kapal laut berukuran 66 meter dan dua unit helikopter untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas sesuai Undang-undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan.
"Sarana yang kami miliki sekarang ini sudah cukup baik, tapi perlu ada peningkatan-peningkatan," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, usai memberi pengarahan kepada anggota Kantor SAR Mataram, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Ia mengatakan, pembelian dua unit helikopter dilakukan dengan pola multiyears dan direncanakan rampung pada 2019, sedangkan untuk program pengadaan kapal laut berukuran 66 meter masih dalam proses pembuatan.
Menurut Syaugi, kapal laut tersebut fungsinya sebagai penyuplai logistik ke lokasi yang jaraknya relatif jauh dengan kemampuan bisa memuat bahan bakar 450 ton.
Kemampuan lainnya bisa untuk pendaratan helikopter serta membawa alat yang namanya remotely operated underwater vehicle (ROV) yakni semacam robot untuk melakukan pencarian bawah laut yang dilengkapi sonar dan kamera untuk penyelamatan di laut
Baca juga: Tenaga kesehatan selamatkan sembilan persalinan korban gempa
Baca juga: 1.091 pendaki Gunung Rinjani sudah dievakuasi
"Penempatannya nanti kita lihat sesuai perkembangan yang ada. Di mana situasi bencana yang memang tinggi, nanti akan kami tempatkan kapal tersebut maupun helikopter," ujarnya.
Di samping peningkatan peralatan operasional, Basarnas juga berkeinginan menambah jumlah personel. Pasalnya, jumlah anggota yang ada saat ini sebanyak 3.400 orang. Mereka tersebar di 38 kantor SAR sekelas provinsi, dan 77 pos serta 22 kantor di bawah pos siaga.
Menurut Syaugi, idealnya Basarnas memiliki jumlah personel sebanyak 7.000 orang untuk ikut membantu penanganan berbagai bencana di seluruh Nusantara yang dikelilingi oleh cincin api (ring of fire) ini.
Personel yang sangat dibutuhkan adalah "rescuer" karena jumlahnya masih kurang 1700-an orang.
Selain itu, tenaga anak buah kapal untuk mendukung upaya pencarian dan pertolongan kepada korban kecelakaan pelayaran di perairan laut yang paling sering terjadi di Indonesia.
"Tahun ini Basarnas diberikan kesempatan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, untuk menambah jumlah personel sebanyak 160 orang," katanya.
"Sarana yang kami miliki sekarang ini sudah cukup baik, tapi perlu ada peningkatan-peningkatan," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, usai memberi pengarahan kepada anggota Kantor SAR Mataram, di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu.
Ia mengatakan, pembelian dua unit helikopter dilakukan dengan pola multiyears dan direncanakan rampung pada 2019, sedangkan untuk program pengadaan kapal laut berukuran 66 meter masih dalam proses pembuatan.
Menurut Syaugi, kapal laut tersebut fungsinya sebagai penyuplai logistik ke lokasi yang jaraknya relatif jauh dengan kemampuan bisa memuat bahan bakar 450 ton.
Kemampuan lainnya bisa untuk pendaratan helikopter serta membawa alat yang namanya remotely operated underwater vehicle (ROV) yakni semacam robot untuk melakukan pencarian bawah laut yang dilengkapi sonar dan kamera untuk penyelamatan di laut
Baca juga: Tenaga kesehatan selamatkan sembilan persalinan korban gempa
Baca juga: 1.091 pendaki Gunung Rinjani sudah dievakuasi
"Penempatannya nanti kita lihat sesuai perkembangan yang ada. Di mana situasi bencana yang memang tinggi, nanti akan kami tempatkan kapal tersebut maupun helikopter," ujarnya.
Di samping peningkatan peralatan operasional, Basarnas juga berkeinginan menambah jumlah personel. Pasalnya, jumlah anggota yang ada saat ini sebanyak 3.400 orang. Mereka tersebar di 38 kantor SAR sekelas provinsi, dan 77 pos serta 22 kantor di bawah pos siaga.
Menurut Syaugi, idealnya Basarnas memiliki jumlah personel sebanyak 7.000 orang untuk ikut membantu penanganan berbagai bencana di seluruh Nusantara yang dikelilingi oleh cincin api (ring of fire) ini.
Personel yang sangat dibutuhkan adalah "rescuer" karena jumlahnya masih kurang 1700-an orang.
Selain itu, tenaga anak buah kapal untuk mendukung upaya pencarian dan pertolongan kepada korban kecelakaan pelayaran di perairan laut yang paling sering terjadi di Indonesia.
"Tahun ini Basarnas diberikan kesempatan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI, untuk menambah jumlah personel sebanyak 160 orang," katanya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: