Palembang (ANTARA News) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan berupaya lebih fokus melakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan narkoba untuk melindungi dan menyelamatkan generasi muda dari pengaruh barang terlarang itu.

Jumlah korban penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) akhir-akhir ini terus meningkat dan menyentuh berbagai kalangan dan lapisan masyarakat, kondisi itu tidak boleh dibiarkan dan perlu tindakan pencegahan yang lebih serius, kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan Brigjen Pol Jhon Turman Panjaitan, di Palembang, Rabu.

Menurut dia, untuk melakukan tindakan pencegahan, pihaknya menggalakkan kegiatan sosialisasi mengenai bahaya narkoba bagi kesehatan dan perkembangan mental generasi muda yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa.

Dalam kegiatan sosialisasi itu, pihaknya juga mengingatkan kepada pemuda dan masyarakat secara umum untuk tidak coba-coba mengkonsumsi dan memiliki narkoba, jika sampai ditemukan petugas terbukti memakai, menyimpan dan mengedarkan barang terlarang ini akan dikenakan sanksi hukum yang cukup berat, katanya.

Dia menjelaskan, kegiatan sosialisasi untuk mencegah timbulnya korban penyalahgunaan narkoba terutama di kalangan pemuda, dilakukan di sekolah-sekolah, kampus perguruan tinggi, kawasan permukiman penduduk, kelompok masyarakat tertentu, sejumlah tempat pusat kegiatan masyarakat lainnya, serta melalui media massa cetak dan elektronik.

Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat Sumsel untuk berpartisipasi memerangi narkoba dengan tidak takut melaporkan orang-orang yang terlibat dalam jaringan bandar narkoba dan membawa anggota keluarga atau tetangga yang menjadi pencandu narkoba ke kantor BNN untuk menjalani proses rehabilitasi.

Melalui berbagai upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat menjauhi barang terlarang itu dan berpartisipasi "memeranginya", serta dapat mempersempit ruang gerak pengedar narkoba, kata Kepala BNN Provinsi Sumsel itu.