Kemenperin promosikan IKM mesin pertanian berteknologi unggulan
1 Agustus 2018 06:35 WIB
Dirjen Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)
Jakarta(ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mempromosikan industri kecil dan menengah (IKM) mesin pertanian berteknologi unggulan dengan mendukung empat IKM tersebut berpartisipasi pada Indonesia International Agricultural Machinery, Equipment, Technology & Services Exhibition (INAGRITECH) 2018 di Jakarta.
"Dengan didatangi sebanyak 15.000 pengunjung yang meliputi kalangan profesional dan pebisnis sektor alat dan mesin pertanian dari dalam dan luar negeri, pameran tersebut bisa menjadi platform paling komprehensif untuk sektor IKM alat dan mesin pertanian kita," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.
Keempat IKM tersebut yaitu PT Fogerindo Barnama, dikenal sebagai produsen dan distributor peralatan pengendalian hama serta insektisida lingkungan, PT Mitra Balai Industri, yang memproduksi pompa pengairan serta pengolah limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik, PD Karya Mitra Usaha, yang memproduksi mesin dan alat pertanian, alat pengolahan sampah, alat packing, alat perlengkapan toko, alat pembibitan dan tanam, alat pengolahan tanah, serta alat laboratorium, serta CV Saya Cinta Kopi, yang memproduksi mesin pengolahan kopi.
Gati menambahkan, dalam pameran tersebut, pihaknya juga memberikan layanan Klinik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang bertugas untuk memberikan layanan HKI bagi IKM yang membutuhkan informasi, sosialisasi, fasilitasi pendaftaran, advokasi, dan layanan bagi para pengusaha IKM. ?
"Pada tahun 2017 Klinik HKI IKM telah menyalurkan bantuan untuk 3400 merek, 120 hak cipta, 6 desain industri, 17 paten dan 1 indikasi geografis," katanya.
Gati menilai, IKM mesin dan perlengkapan yang telah mampu menghasilkan produk berkualitas sehingga kompetitif dengan buatan impor.
Kemenperin mencatat, jumlah IKM mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya) di dalam negeri sebanyak 5.807 unit usaha pada 2017, dengan nilai produksi mencapai Rp22 triliun atau naik dibanding 2016 sebesar Rp21,3 triliun. "Salah satunya, kami tengah mendorong IKM alat dan mesin yang dapat mendukung sektor pertanian dan perkebunan," ungkap Gati.
Upaya ini guna menunjang program swasembada pangan dalam negeri, yang sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
Baca juga: Kemenperin-JICA perkuat daya saing IKM komponen otomotif
Baca juga: Kemenperin jaring 1.150 orang jadi pengusaha IKM
"Dengan didatangi sebanyak 15.000 pengunjung yang meliputi kalangan profesional dan pebisnis sektor alat dan mesin pertanian dari dalam dan luar negeri, pameran tersebut bisa menjadi platform paling komprehensif untuk sektor IKM alat dan mesin pertanian kita," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui keterangannya di Jakarta, Rabu.
Keempat IKM tersebut yaitu PT Fogerindo Barnama, dikenal sebagai produsen dan distributor peralatan pengendalian hama serta insektisida lingkungan, PT Mitra Balai Industri, yang memproduksi pompa pengairan serta pengolah limbah rumah tangga untuk dijadikan pupuk organik, PD Karya Mitra Usaha, yang memproduksi mesin dan alat pertanian, alat pengolahan sampah, alat packing, alat perlengkapan toko, alat pembibitan dan tanam, alat pengolahan tanah, serta alat laboratorium, serta CV Saya Cinta Kopi, yang memproduksi mesin pengolahan kopi.
Gati menambahkan, dalam pameran tersebut, pihaknya juga memberikan layanan Klinik Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang bertugas untuk memberikan layanan HKI bagi IKM yang membutuhkan informasi, sosialisasi, fasilitasi pendaftaran, advokasi, dan layanan bagi para pengusaha IKM. ?
"Pada tahun 2017 Klinik HKI IKM telah menyalurkan bantuan untuk 3400 merek, 120 hak cipta, 6 desain industri, 17 paten dan 1 indikasi geografis," katanya.
Gati menilai, IKM mesin dan perlengkapan yang telah mampu menghasilkan produk berkualitas sehingga kompetitif dengan buatan impor.
Kemenperin mencatat, jumlah IKM mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya) di dalam negeri sebanyak 5.807 unit usaha pada 2017, dengan nilai produksi mencapai Rp22 triliun atau naik dibanding 2016 sebesar Rp21,3 triliun. "Salah satunya, kami tengah mendorong IKM alat dan mesin yang dapat mendukung sektor pertanian dan perkebunan," ungkap Gati.
Upaya ini guna menunjang program swasembada pangan dalam negeri, yang sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
Baca juga: Kemenperin-JICA perkuat daya saing IKM komponen otomotif
Baca juga: Kemenperin jaring 1.150 orang jadi pengusaha IKM
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018
Tags: