Jakarta (ANTARA News) - Muballigh se Jawa Barat mendukung Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2019.

"Airlangga Hartarto adalah orang yang pantas mendampingai Pak Jokowi dalam Pilpres 2019. Airlangga memang seorang yang mengerti ekonomi bangsa dan dekat dengan para ulama serta para Kiai, makanya para Kiyai dan ulama menandatangani surat dukungan supaya pak Jokowi berpasangan dengan Aairlangga Hartarto. Kami menilai meraka berdua adalah capres dan cawapres pilihan umat Islam saat ini," kata Sekjen Ikhwanul Muballighin KH Anwar Fadholi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya Senin (30/7) malam, sebanyak 600 lebih Muballigh dan ulama pengasuh pondok pesantren se Jawa Barat berkumpul dalam acara Silaturahim dan Konsolidasi Muballigh Se Jawa Barat yang mengangkat tema "Duet Pemimpin Sederhana, Santun dan Profesional Untuk NKRI Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur", di Cirebon.

Acara Silaturahim dan Konsolidasi Muballigh se Jawa Barat ini sendiri adalah salah satu rangkaian agenda Road Show Ikhwanul Muballighin For Jokowi-Airlangga, dalam mempererat silaturahmi antara para Kiyai, ulama, dan Muballigh di seluruh Indonesia dan diakhiri dengan penandatnganan dukungan kepada Jokowi-Airlangga untuk maju dalam pilpres 2019 mendatang.

KH Anwar menyebutkan, para kiyai menilai saat ini Jokowi perlu didampingi orang yang lengkap, yakni memiliki kemampuan mengelola ekonomi dan dekat dengan para ulama dan kiyai.

"Harus diketahui Airlangga Hartarto adalah santri dari Habib Salim bin Jindan, Bogor semua orang sudah tahu. Selain seorang santri beliau juga ekonom dengan sopan santun yang tinggi. Nah para kiyai menginginkan Jokowi didampingi seorang yang Islami dan ekonom pada pilpres 2019 nanti. Airlangga kami anggap tokoh yang Islami, beliau memiliki sopan santun yang baik dan tidak banyak ngomong yang aneh-aneh sehingga menyakiti orang," tuturnya.

Anwar menilai sosok Airlangga memiliki komposisi profesionalisme, kepribadian dan pekerja keras yang bisa mendampingi Jokowi dalam memajukan bangsa dan nrgara pada masa yang akan datang.

"Airlangga adalah komposisi tokoh yang sangat layak dan pantas mendampingi Jokowi, terlebih Airlangga adalah ketum partai terbesar dan berpengaruh di parlemen. Digabungkan dengan kekuatan PDIP dan Golkar pemerintahan Jokowi akan semakin kuat," jelasnya.

Menurut dia, hanya Airlangga yang bisa merangkul semua pihak dan tidak terkotak-kotak antara Muhammadiyah, NU atau Islam garis keras.

"Sebab sekarang kalau pilih Habieb Rizieq orang NU berontak, nah kalau pilih orang NU gerakan 212 berontak. Tapi kalau Airlangga Hartanto resitensinya rendah dan beliau bisa merangkul NU, Muhammadiyah dan bahkan bisa merangkul semua pihak golongan, agama, suku dan lainnya. Jadi pas diumumkan sebagai cawapres Jokowi saya yakin semua akan merapat dan dirangkul oleh beliau," ucap Anwar.

Sementara Ketua DPD Golkar Kabupaten Cirebon, Dave Laksono yang menyaksikan langsung penandatangan dukungan 80 perwakilan kiyai sepuh dari 600 lebih kiyai se Jawa Barat kepada Airlangga untuk bisa mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019, mengaku bangga dengan dukungan 600 lebih para kiyai yang berharap Airlangga berpasangan dengan presiden Jokowi di pilpres 2019 nanti.

Baca juga: Airlangga Hartarto silaturahmi dengan Habib Luthfi

"Ini suatu kebanggan saya pribadi bisa hadir di tengah para kyai besar dan menyaksikan penandatangan surat dukungan kepada Airlangga untuk menjadi calon wakil presiden bersama Pak Jokowi di pilpres 2019," ujarnya.

Dave menyebutkan dukungan para kiyai tentunya menjadi inspirasi masyarakat Cirebon dan secara keseluruhan untuk masyarakat Indonesia.

"Baik Golkar maupun ulama memiliki kesatuan visi yang sama presiden Jokowi telah berhasil menjaga kesatuan dan persatuan dan melakukan pembangunan dengan baik, maka lima tahun kedepan Jokowi dinilai layak melanjutkan kepeminpinannya hingga 2024 bersama Ailangga Hartarto," kata anggota DPR RI Fraksi Parta Golkar ini.

Acara dukungan itu dihadiri oleh Kyai-kiyai Pondok pesantren Babakan Ciwaringin, Pesantren Buntet, Pesantren Kempek, Pesantren Gedongan dan para tokoh seperti KH Mujib Khudori (ketua umum ikhwanul muballighin), KH.Mudzakkir ketua PW ikhwanul muballighin Jawa Barat, KH Jafar Musaddad pengurus IM Cirebon, dan KH Maman Sulaiman IM Kuningan.

Baca juga: Pertemuan Sekjen Parpol di Bogor bahas teknis