Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore bergerak melemah sebesar 10 poin menjadi Rp14.413 dibanding sebelumnya Rp14.403 per dolar AS.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah terpengaruh sentimen eksternal, terutama potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

"Sentimen eksternal itu cenderung menahan pelaku pasar uang untuk masuk dalam aset di negara berkembang," katanya.

Ia mengatakan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini diharapkan memberikan kepastian sinyal mengenai kebijakan suku bunga the Fed, apakah naik hingga dua kali hingga akhir tahun atau hanya satu kali.

Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi rupiah relatif terbatas terhadap dolar AS seiring dengan Bank Indonesia juga melakukan intervensi di pasar valas maupun pasar surat berharga negara (SBN).

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Selasa ini (31/7), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.413 dibanding sebelumnya (30/7) di posisi Rp14.409 per dolar AS.