Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta industri mobil listrik bisa dibangun di kawasan Bekasi-Karawang-Purwakarta.
Luhut dalam acara Seminar and Exhibition Electric Car di Jakarta, Selasa, mengatakan, kawasan ekonomi terpadu Bekasi-Karawang-Purwakarta strategis lantaran dekat dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
"Karena dengan dibangunnya Patimban, Kertajati ada, semua industri di sana akan keluar dari situ. Kita ingin nanti juga ada industri mobil listrik supaya negeri ini jangan didominasi oleh satu mobil saja. Indonesia itu 90 persen mobilnya mobil Jepang. Mobil listrik harus kita dorong ke sana," katanya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan nilai tambah harus sepenuhnya dirasakan oleh Indonesia. Sebagai kompensasi, pemerintah akan memberikan insentif fiskal dan non fiskal kepada investor.
"Pokoknya added value (nilai tambah) harus Indonesia. Kalau bisa begitu, kami akan berikan insentif," katanya.
Pemerintah terus mendorong percepatan pengembangan mobil listrik nasional sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendukung pemanfaatan energi bersih sebagai implementasi hasil persetujuan Conference of Parties (COP) 21 di Paris pada tahun 2015 mengenai perubahan iklim.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan pemberian tax holiday atau pembebasan pajak akan diberikan guna mendorong pengembangan kendaraan listrik termasuk baterainya.
Menurut Airlangga, Kementerian Keuangan menjanjikam aturan mengenai pembebasan pajak untuk industri tersebut akan keluar pada Agustus.
"Jadi industrinya sudah kami umumkan bahwa mereka yang investasi mulai motor listrik dan baterai dipastikan akan dapat tax holiday. Ini kami minta Pak Menko (Luhut) bantuannya untuk dorong ini juga," tukasnya.
Baca juga: Pemerintah ingin gandeng Korea untuk produksi baterai mobil listrik
Baca juga: BPPT sumbang pengisi daya mobil listrik nasional
Luhut minta industri mobil listrik dibangun Bekasi-Karawang-Purwakarta
31 Juli 2018 16:37 WIB
Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan (ANTARA /Muhammad Iqbal)
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: