Dua bulan pasokan elpiji di Pulau Enggano kosong
31 Juli 2018 16:35 WIB
Sejumlah warga antre menunggu pasokan gas elpiji tiga kilogram di salah satu agen di Desa Bongkok, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (31/7/2018). Warga di sejumlah wilayah di daerah itu mengaku mengalami kesulitan memperoleh gas elpiji tiga kilogram sejak beberapa pekan terakhir. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Bengkulu, (ANTARA News) - Sudah dua bulan warga di enam desa yang berada di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Bengkulu, mengeluhkan kekosongan pasokan bahan bakar elpiji atau gas di gudang koperasi pemasok.
"Masyarakat sudah mengeluh karena gas sudah dua bulan tidak masuk ke pulau," kata Files Kaharuba, warga Pulau Enggano di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan pasokan gas ke pulau terluar itu dikelola oleh koperasi serba usaha yang juga memasok bahan bakar minyak (BBM) ke pulau tersebut.
Pasokan gas bersubsidi terakhir diangkut menggunakan kapal feri Pulo Tello dua bulan yang lalu. Setelah itu belum ada pasokan gas yang dibawa ke pulau itu sehingga masyarakat khususnya ibu rumah tangga mulai kewalahan untuk membuat dapur tetap mengepul.
"Tidak ada pilihan lain, terpaksa memasak dengan cara lama, yaitu pakai kayu bakar," kata dia.
Files mengatakan selama ini masyarakat di Pulau Enggano tidak diperbolehkan membawa sendiri gas dari Kota Bengkulu melalui kapal feri maupun kapal perintis dengan alasan keamanan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengangkutan gas dilakukan terpisah dengan penumpang. "Membawa sendiri tidak diperbolehkan tapi pasokan gas kosong, tidak ada kapal yang mengangkut," ucapnya.
Dia berharap pemerintah daerah, khususnya pemasok elpiji segera menambah pasokan ke pulau terluar itu guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah diharapkan perhatikan ketersediaan elpiji 3kg
Baca juga: BI : Pasokan elpiji mampu tekan inflasi Kalsel
Baca juga: Polisi Kediri awasi pasokan elpji bersubsidi
"Masyarakat sudah mengeluh karena gas sudah dua bulan tidak masuk ke pulau," kata Files Kaharuba, warga Pulau Enggano di Bengkulu, Selasa.
Ia mengatakan pasokan gas ke pulau terluar itu dikelola oleh koperasi serba usaha yang juga memasok bahan bakar minyak (BBM) ke pulau tersebut.
Pasokan gas bersubsidi terakhir diangkut menggunakan kapal feri Pulo Tello dua bulan yang lalu. Setelah itu belum ada pasokan gas yang dibawa ke pulau itu sehingga masyarakat khususnya ibu rumah tangga mulai kewalahan untuk membuat dapur tetap mengepul.
"Tidak ada pilihan lain, terpaksa memasak dengan cara lama, yaitu pakai kayu bakar," kata dia.
Files mengatakan selama ini masyarakat di Pulau Enggano tidak diperbolehkan membawa sendiri gas dari Kota Bengkulu melalui kapal feri maupun kapal perintis dengan alasan keamanan.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pengangkutan gas dilakukan terpisah dengan penumpang. "Membawa sendiri tidak diperbolehkan tapi pasokan gas kosong, tidak ada kapal yang mengangkut," ucapnya.
Dia berharap pemerintah daerah, khususnya pemasok elpiji segera menambah pasokan ke pulau terluar itu guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah diharapkan perhatikan ketersediaan elpiji 3kg
Baca juga: BI : Pasokan elpiji mampu tekan inflasi Kalsel
Baca juga: Polisi Kediri awasi pasokan elpji bersubsidi
Pewarta: Helti Marini S
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: