Musi Banyuasin, Sumsel, (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada musim kemarau 2018 ini memaksimalkan tim reaksi cepat turun ke lapangan untuk mengatasi titik panas atau "hotspot" yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

"Tim Reaksi Cepat Hotspot yang siaga sejak beberapa bulan terakhir diperintahkan melaksanakan tugas lebih maksimal untuk mengantisipasi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat merusak lingkungan dan menimbulkan bencana kabut asap seperti yang biasa terjadi pada setiap tahun/musim kemarau," kata Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi di Sekayu, Senin.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang besar pada musim kemarau sekarang ini yang mulai terdapat puluhan titik panas, pihaknya menyiapkan tim reaksi cepat di bawah kendali Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuasin ini serta Kelompok Masyarakat Peduli Api (KMPA),

Tim reaksi cepat yang didukung peralatan pemadam api portabel/jinjing sewaktu-waktu turun ke lokasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan untuk melakukan pemadaman.

Dengan adanya tim tersebut, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi akhir-akhir ini dapat ditanggulangi dengan cepat sehingga tidak meluas dan menimbulkan banyak kerugian serta bencana kabut asap yang dapat menggangu berbagai aktivitas dan kesehatan masyarakat.

Sepanjang Juli 2018 ini di wilayah Kabupaten Musi Banyuasin cukup sering terdeteksi titik panas namun jumlah puluhan titik atau masih relatif sedikit.

Berdasarkan hasil pengamatan melalui satelit, pihaknya terus memperhatikan perkembangan titik panas di wilayah kabupaten ini sehingga target 2018 ini wilayah "Bumi Serasan Sekate" terhindar dari kebaran hutan dan lahan (karhutla) besar dan tidak menyumbang asap di Kota Palembang yang akan menjadi tuan rumah Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018.

Baca juga: Tim gabungan berhasil atasi kebakaran hutan di Bengkalis
Baca juga: BNPB yakinkan Asian Games bebas asap