Rupiah menguat tipis di Senin sore
30 Juli 2018 17:27 WIB
Karyawan melintas di dekat tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (19/7/2018). (ANTARA /Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat tipis sebesar delapan poin menjadi Rp14.395 dibanding sebelumnya Rp14.403 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, Senin mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat seiring sentimen positif kemungkinan dicabutnya Domestic Market Obligation (DMO) bagi produsen batu bara.
"Kebijakan itu untuk mendorong peningkatan ekspor dan peningkatan devisa luar negeri Indonesia," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, dolar AS juga cenderung melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pertumbuhan ekonomi AS sebesar 4,1 persen di triwulan kedua gagal memberikan sentimen positif bagi dolar AS di tengah kemungkinan normalisasi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) terhadap stimulus moneternya dalam waktu dekat.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tembus level 6.000 poin
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan imbauan pemerintah kepada pengusaha besar untuk mau memulangkan devisanya ke Indonesia diharapkan dapat menjaga fluktuasi rupiah ke depannya.
"Langkah pemerintah itu cukup mendapat respon positif pelaku pasar sehingga rupiah bergerak positif," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (30/7), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.409 dibanding sebelumnya (27/7) di posisi Rp14.483 per dolar AS.
Baca juga: Pengamat: Pemerintah hemat devisa 70 miliar dolar jika Blok Rokan dikelola Pertamina
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail di Jakarta, Senin mengatakan bahwa nilai tukar rupiah menguat seiring sentimen positif kemungkinan dicabutnya Domestic Market Obligation (DMO) bagi produsen batu bara.
"Kebijakan itu untuk mendorong peningkatan ekspor dan peningkatan devisa luar negeri Indonesia," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, dolar AS juga cenderung melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pertumbuhan ekonomi AS sebesar 4,1 persen di triwulan kedua gagal memberikan sentimen positif bagi dolar AS di tengah kemungkinan normalisasi kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) terhadap stimulus moneternya dalam waktu dekat.
Baca juga: IHSG ditutup menguat tembus level 6.000 poin
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan imbauan pemerintah kepada pengusaha besar untuk mau memulangkan devisanya ke Indonesia diharapkan dapat menjaga fluktuasi rupiah ke depannya.
"Langkah pemerintah itu cukup mendapat respon positif pelaku pasar sehingga rupiah bergerak positif," katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin ini (30/7), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.409 dibanding sebelumnya (27/7) di posisi Rp14.483 per dolar AS.
Baca juga: Pengamat: Pemerintah hemat devisa 70 miliar dolar jika Blok Rokan dikelola Pertamina
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: