"Kunci pembangunan di NTB, kuncinya satu, ada air, ada air... Kalau tidak ada air di Dompu ini yang mau ditanam apa, bener enggak ibu-ibu," kata Presiden saat meresmikan Bendungan Tanju di Desa Tanju, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Senin.
"Dan di NTB segera diselesaikan lima waduk. Termasuk yang terbanyak dari yang lain-lain, karena provinsi yang lain-lain cuma satu, dua, di sini lima," katanya, disambut tepuk tangan warga yang hadir.
Ia juga mengemukakan bahwa saat ini Indonesia baru memiliki 231 waduk atau bendungan, sangat kecil bila dibandingkan dengan kepemilikan waduk negara-negara maju.
"Di Amerika bendungan, waduk itu 6.100, China 110.000, di Jepang 3.000, di Indonesia 231. Artinya kita masih kekurangan sekali waduk maupun bendungan," katanya.
"Oleh sebab itu, saya sangat senang sekali waduk Tanju ini sudah selesai. Waduk ini akan memberikan irigasi air ke 2.250 hektare lahan dan daya tampung gede sekali, 18 juta meter kubik. Gede banget 18 juta meter kubik," katanya tentang Waduk Tanju yang mulai dibangun 2015.
Presiden berharap keberadaan bendungan itu membantu meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Dompu, memungkinkan para petani menanam sampai tiga kali dalam setahun, bukan hanya sekali setahun sebagaimana tahun-tahun yang telah lalu.
Bendungan Tanju yang luasnya 387 hektare dibangun dengan memindahkan 400 keluarga. Warga yang dipindahkan karena tempat tinggal mereka digunakan untuk membangun bendungan mendapat ganti rumah, tanah, pekarangan dan pemukiman baru.
Selain untuk menopang pengairan lahan pertanian, bendungan itu juga difungsikan untuk mendukung penyediaan air bersih serta kegiatan konsevasi dan perikanan.
Baca juga: Presiden resmikan Bendungan Tanju Dompu NTB
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono dan Gubernur NTB Zainul Majdi beserta Bupati Dompu Bambang M Yasin melihat maket bendungan di Tanju. (ANTARA/Joko Susilo)